Beternak kambing termasuk alternatif untuk kamu yang sedang mencari penghasilan tambahan bahkan bisa jadi penghasilan pokok.
Dalam segi prospek sangatlah menguntungkan, sebab kambing adalah hewan ternak yang termasuk gampang dipelihara dan bisa menghasilkan keuntungan yang besar. Terlebih lagi jika hari raya Idul Adha.
Baca juga: Cara Sukses Berbisnis Dengan Membangun Networking
Tidak perlu berlama-lama lagi, yuk simak ulasan berikut ini mengenai langkah dan cara sukses beternak kambing. Sebagai berikut.
Memilih Jenis Kambing Ternak
Jika ingin beternak kambing, terlebih dahulu kamu perlu memilih jenis kambing apa yang ingin diternak. Ada banyak jenis kambing ternak yang populer di Tanah Air. Yaitu:
- Kambing Kacang: mudah dibudidayakan karena tingkat reproduksinya tinggi, tidak gampang sakit.
- Kambing Etawa: dapat menghasilan susu berkisar 3 liter per harinya dan penghasil daging pula. Kambing ini asalnya dari india.
- Kambing Peranakan Etawa (PE): hasil perkawinan kambing kacang dan etawa, tingkat reproduksinya tinggi, penghasil daging serta bisa diperah susunya.
- Kambing Saneen: asalnya dari switzerland barat, jenis kambing penghasil susu, sensitif terhadap sinar matahari. Jika ingin beternak kambing ini di indonesia baiknya disilangkan terlebih dahulu dengan kambing PE.
- Kambing Boer: nilai ekonomisnya tinggi karena jenis kambing penghasil daging, daya tahan kuat, dan keunggulannya adalah pertumbuhannya sangat cepat.
- Kambing Muara: jenis kambing penghasil susu dan pedaging berkualitas baik. serta tahan terhadap cuaca indonesia. Jadi cukup mudah untuk membudidayakannya.
Bisnis beternak kambing ini sangatlah menjanjikan lho, sebab peluangnya sangat terbuka luas. Berikutnya adalah ulasan mengenai perencanaan lahan dan pembuatan kandang.
Persiapan Lahan dan Kandang
Dengan perencanaan yang tepat mempermudah peternak atau pebisnis untuk merawat kambing supaya hasil panennya maksimal.
Dalam memulai beternak kambing ada hal yang perlu diperhatikan, mengenai persiapan lahan serta pembuatan kandang. Sebagai berikut:
- Usahakan membuat kandang menggunakan kayu atau bambu.
- Memilih lahan yang datar dan tidak miring.
- Membuat kandang seperti rumah panggung, supaya mudah dalam membersihkan kotoran.
- Tinggi kandang ideal yakni 70 cm dari permukaan tanah, tinggi atap sampai ke dasar lantai kandang berkisar 180 cm untuk depan dan 160 cm untuk belakang. Buat agak miring supaya air hujan tetap mengalir keluar.
- Memberi jarak pada kandang, menyesuaikan dengan umur kambing.
- Kandang terdiri dari atap, dinding, lantai, tempat makanan, pintu dan jendela agar kambing mudah memakan pakan.
- Menyiapkan karung atau sejenisnya untuk menutupi dinding kandang saat cuaca dingin dan malam hari, dengan tetap menggulungnya disiang hari dimaksudkan agar sinar matahari tetap masuk.
- Bersihkan kotoran kambing dua kali seminggu, agar terhindar dari bakteri dan tetap higienis. Bersihkan juga tempat makanannya secara rutin minimal dua hari sekali.
- Lakukan desinfeksi kandang secara teratur.
Jangan lupa juga untuk menggembalakannya yah atau sekedar mengeluarkan kambing dari kandang supaya kambing tidak mudah stres. Kamu bisa mengeluarkannya di siang hari dan memasukannya kembali menjelang malam.
Baca juga: Manfaat Membangun Ekonomi Kreatif Dalam Berbisnis
Langkah Awal Beternak Kambing

Berikut ini adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan dari memilih atau menentukan bibit kambing sampai pemberian pakannya. Yakni:
1. Menentukan Tujuan
Pertama kamu harus menentukan kambing jenis apa yang ingin diternak. Jika bertujuan untuk menghasilkan daging, maka pilihlah kambing yang cepat tumbuh besar seperti kambing Boer. Jika Anda bertujuan untuk mendapatkan susu kambing yang melimpah, maka pilihlah bibit jenis kambing Saneen.
2. Menentukan Resiko atau Konsekuensi
Biasanya untuk pemula disarankan memilih yang minim resiko yakni pilih jenis kambing yang daya tahan tubuhnya tinggi di lingkungan tropis seperti kambing kacang. Tapi, jika kamu ingin mengambil resiko lebih agar mendapatkan hasil yang lebih pula maka kamu dapat mencoba memelihara kambing Saneen.
3. Memilih Indukan Ideal
Bagai mana memilih indukan yang ideal? Berikut adalah karakteristik calon induk kambing ideal:
- Induk Betina: Terlahir sebagai anak kambing tunggal. Bentuk tubuhnya seimbang. Keempat kakinya lurus dengan tumit tinggi. Tidak galak. Payudaranya seimbang tidak bercabang putingnya dan tidak menggantung. Gigi lengkap rahang bawah dan atas rata.
- Induk Pejantan: Tinggi, besar, dada lebar, berat seimbang. Berusia 1,5-3 tahun. Kakinya lurus dan kuat. Terlahir sebagai anak kambing tunggal atau dua anak per kelahiran.
Cara Mengatur Pakan Beternak Kambing
Salah satu cara supaya ternak tetap sehat dan produktif adalah dengan mengatur pakan secara tepat. Pakan kambing paling baik itu rumput hijau, air segar, dedak atau konsentrat dan daun-daunan, garam serta mineral lainnya.
Seekor kambing membutuhkan kira-kira 5 liter per hari air segar. Jika kambing sakit, kambing sedang hamil, anak kambing mulai umur 2 minggu itu wajib diberi vitamin serta konsentrat.
Adapun mengenai pemberian pakan untuk kambing itu dibagi menjadi dua berdasarkan usianya. yakni:
- Kambing Usia Muda: Untuk pemberian susu pada anak kambing yang baru lahir sebanyak 2-3 kali per agr imun kuat. Pada usia 2 minggu mulai pemberian dedak dan rumput lunak. Disarankan untuk memisah anakan kambing dengan induknya pada usia 10-12 minggu, lalu mulai beri pakan jerami, dedak, rumput segar dan tentunya air segar.
- Kambing Usia Dewasa: Beri pakan secara teratur, jangan sampai telat. Jika tempat pakan kosong isi kembali, dan beri suplemen dan air secukupnya untuk pagi dan sore.
Cara Pembudidayaan Beternak Kambing
Siklus reproduksi pada kambing betina adalah setiap 21 hari dan usia mengandung 5 bulan. Adapun tanda-tanda Kambing betina siap bereproduksi atau sedang birahi. Sebagai berikut:
- Nafsu makan menurun.
- Sering menggoyangkan ekor.
- Kemaluannya memerah, mengeluarkan lendir dan bengkak.
- Berbunyi atau mengembik terus.
Jika ingin mengawinkannya maka pastikan dilakukan 12-14 jam setelah tanda-tanda diatas tersebut yah. Sedangkan untuk kambing jantan, hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
- Umur kambing jantan maupun betina setidaknya 8 bulan.
- Kawinkan lalu pisah kandangnya, agar perkawinannya lancar.
- Pastikan bobot kambing jantan ideal.
Cara Memanen Dalam Beternak Kambing
Memanen tidak hanya daging dan susunya saja lho. Kulit dan tanduknya pun dapat dimanfaatkan sebagai kerajinan. Lalu kotorannya juga dapat dibuat pupuk kandang.
Pada usia berapa kambing bisa dipanen? Panen bisa dilakukan pada kambing yang usianya sudah 1-1,5 tahun. Sebab pada usia tersebut kambing tidak lagi bertambah besar atau berat.
Lalu berapa harga jualnya? Harga kambing per ekor di pasaran berkisar 1,5 juta-13 juta rupiah tergantung bobot. Kambing betina bisa melahirkan 2 kali dalam setahun dan dapat melahirkan 1-4 ekor.
Nah, dengan begitu jika kamu memiliki 1 ekor saja kambing betina maka dalam 1 tahun dapat memanen 2-8 ekor.
Baca juga: Perpu Cipta Kerja dan Dampaknya Terhadap Pekerja
Modal Awal Beternak Kambing
Untuk memulai usaha beternak kambing, hal-hal yang perlu dibeli dan jumlah modal yang harus dikeluarkan kira-kira sebagai berikut:
- Sewa lahan: Rp 3.000.000 per tahun
- Pembuatan 2 kandang: Rp 1 juta per kandang dikali 2 total Rp 2000.000
- Pembelian bibit 2 ekor umur 3-5 bulan: Rp 600 ribu per ekor di kali 2 total: Rp 1.200.000
- Harga pakan rumput hijau per bulan Rp 200 ribu per ekor kali 2 total: Rp 400.000
- Vitamin ternak dan obat cacing Rp 200 ribu per ekor kali 2 jadi: Rp 400.000
- Biaya listrik, kebersihan, air, dll: Rp 500.000
Jika semua ditotal maka jumlah modal awal yang diperlukan adalah sebanyak Rp7.500.000
Penutup
Itu dia artikel mengenai cara beternak kambing lengkap untuk pemula. Semoga ulasan tersebut dapat bermanfaat untuk teman pembaca dan bisa jadi salah satu referensi mu dalam beternak kambing. Selamat mencoba.