Apakah Anda sudah nonton drama korea yang lagi trending ini? Menurut analisa kami, ada beberapa hal yang bisa dipelajari sebgai teori persaingan bisnis dari Squid Game.
Ah masa si? Lebay banget deh.
Eits, jika kamu merasa apa yang kami sampaikan ini berlebihan berarti Anda belum cocok untuk menjadi pebisnis. Karena seorang pebisnis harus membuka diri kepada setiap pengetahuan baru.
Apa yang kami lihat dalam Squid Game, selain menggambarkan realitas kehidupan yang semakin timpang antara kaya dan miskin juga bisa menjadi basis teori untuk menyelami dunia bisnis.

Permainan anak – anak yang dimainkan dalam Squid Game membutuhkan pertimbangan strategi yang kompleks untuk bertahan dan menang, begitu pula dunia bisnis.
Jika saat kecil Anda pernah memainkan permainan memasukkan kelereng dalam lubang, pasti Anda menggunakan perhitungan dan strategi tertentu kan?
Begitu pula ketika Anda ingin bisnis bakso misalnya, Anda juga perlu melakukan perhitungan mengenai harga jual, bagaimana cara penjualannya dan bagaimana strategi marketingnya.
O iya…Buat Anda yang belum sempat menonton Squid Game, kami beri sedikit bocoran ya. Squid Game merupakan serial drama korea yang tayang di Netflix pada bulan September 2021.
Dalam penjelasannya di laman resmi Netflix, Squid Game merupakan sebuah film yang menceritakan tentang ratusan orang yang terlilit hutang karena kemiskinan.
Kemudian mereka bertanding dalam permainan yang memainkan permainan anak – anak. Akan ada hadiah yang menggiurkan untuk pemenang, namun dengan taruhan yang mematikan.
Besaran hadiahnya tidak tanggung – tanggung lho, ada 456 miliar Won atau setara 550 triliun rupiah. Tapi hanya akan ada 1 orang yang menjadi pemenang, bagaimana dengan yang lainnya? Mati!
Ini adalah gambaran awal orang yang ingin membuka sebuah bisnis, apalagi yang mereka kejar kalau bukan uang. Jika gagal dalam bisnis, apa yang Anda dapat? Minimal ya kerugian, atau malah hutang.
Parahnya jika Anda mempunyai hutang akibat bisnis yang rugi, tentu fokus utama Anda adalah melunasi hutang lebih dulu. Anda akan dikejar debt collector seperti tokoh utama dalam drama Squid Game ini.
Baca juga : Panduan Lengkap Mempersiapkan Transformasi Bisnis Digital
Perspektif Psikologis Antara Squid Game dan Bisnis
Pada episode 1, semua orang datang ke Squid Game dengan sukarela. Mereka datang dengan iming – iming uang hadiah miliaran rupiah.
Meski pada ronde pertama mereka melakukan voting untuk mundur dari permainan, namun akhirnya mereka kembali lagi ke Squid Game. Karena apa? Karena mereka membutuhkan uang!
Begitu pula seorang pebisnis, awalnya mungkin hanya coba – coba namun baru mendapat kesulitan sedikit dia ingin mundur.
Namun karena menyadari sudah banyak modal yang mereka keluarkan dan tidak ada pilihan lain di luar sana kecuali melanjutkan bisnis. Maka mereka mau tidak mau harus tetap melanjutkan bisnisnya.
Dunia Usaha Penuh Kejutan
Kejutan yang kami maksud bukan hanya kejutan yang menyenangkan, tapi juga menyedihkan. Ketidakpastian tentang berapa pendapatan setiap bulannya tentu adalah hal yang harus Anda pahami.
Dalam Squid Game ada adegan ketika beberapa orang saling membuat kelompok untuk mencoba mengalahkan orang lain diluar kelompok mereka. Meski mereka semua menyadari, bahwa hanya akan ada 1 pemenang.
Sebagai pebisnis Anda juga harus menyadari hal itu, bahwa akan ada beberapa orang yang mencoba untuk saling bekerja sama tapi menyimpan potensi untuk saling menusuk dari belakang. Kawan bisa berubah menjadi lawan.
Bagaimana, apakah Anda sudah mulai membaca teori persaingan bisnis dalam Squid Game?

Teori Persaingan Bisnis
Kali ini kita akan menggunakan Game Theory untuk membedah perilaku karakter atau permainan dalam Squid Game, untuk menemukan sebuah teori persaingan bisnis.
Game Theory Adalah cabang ilmu matematika yang mengkaji interaksi pelaku ekonomi dimana hasil interaksi yang diperoleh bergantung pada kepentingan dari masing – masing pelaku.
Penggagas dari Game Theory adalah matematikawan John von Neumann dan ekonom Oskar Morgenstern pada tahun 1940an.
Mereka mengatakan bahwa perilau ekonomi sangat mirip dengan permainan dimana para pemain mengantisipasi gerakan pemain lainnya.
Ini akan membantu Anda untuk memahami tentang bagaimana logika alam bawah sadar dalam menghadapi perilaku persaingan bisnis.
Juga akan membantu Anda untuk bisa menentukah langkah paling baik agar bisa memenangkan persaingan, tapi kalau bisa ya jangan sampai mematikan lawan Anda. Ehehe
Zero Sum Game
Zero Sum Game, adalah salah satu teori besar dalam Game Theory. Yaitu sebuah situasi dimana nilai keuntungan yang diperoleh oleh satu pihak sama dengan kerugian yang dialami pihak lain.
Misal dalam permainan poker, sejumlah pemain mempertaruhkan uang dan berusaha untuk menang agar bisa mendapat uang milik pemain lain.
Uang yang mereka pertaruhkan merupakan modal, dan uang yang mereka dapat jika menang adalah keuntungan. Beginilah dunia bisnis kawan!.
Begitu pula dalam Squid Game, setiap ada pemain yang mati maka akan ada tambahan 100 juta Won dalam hadiah yang mereka perebutkan.
Artinya semakin sedikit pemain yang tersisa, maka total hadiah akan semakin banyak. Lalu apa persamaanya dalam bisnis?
Semakin banyak orang yang bersaing dalam satu bisnis, maka akan semakin memperkecil kesempatan untuk mendapatkan keuntungan yang besar.
Maka para pelaku bisnis kemudian mencari cara untuk bisa menyingkirkan pebisnis lain. Agar kesempatan untuk meraih pasar akan semakin besar dan tentu akan mendapat keuntungan yang besar pula.
Maka jika Anda memutuskan untuk masuk ke sebuah bisnis, Anda perlu tahu seberapa besar potensi uang yang ada dalam bisnis itu. Lihat juga seberapa banyak pesaing Anda, dan siapa pemain besarnya.
Yahoo finance membuat perkiraan jumlah maksimal uang yang berputar dalam suatu bisnis. Untuk bisnis telekomunikasi nilai globalnya adalah USD 1,7 triliun, bisnis makanan adalah USD 5 triliun, bisnis E-Commerce sebesar USD 9 triliun, dan bisnis keuangan mencapai USD 22,5 triliun.
Menjalankan Bisnis Sebagai Permainan
Dalam Game Theory, kemampuan Anda menjalankan sebuah bisnis akan mempengaruhi situasi permainan bisnis secara global.

Dalam bisnis, keputusan dari satu pemain serta aksi yang mengikutinya akan berdampak pada pemain lainnya.
Nasib setiap pemain akan bergantung pada aksi mereka dan respon dari pemain bisnis lainnya. Maka selain menentukan langkah Anda juga harus bisa mengantisipasi respon lawan bisnis Anda.
Misal jika Anda ingin mendatangkan lebih banyak pelanggan dengan mengadakan diskon, Anda juga harus bisa menentukan apa respon lawan bisnis Anda.
Apakah mereka akan ikut mengadakan diskon, atau membuat gimik lain seperti membuat paket pembelian “Buy 1 get 1 free”.
Kompleksitas Permainan Bisnis
Jika mengalahkan atau dikalahkan adalah hanya dua pilihan yang harus Anda pilih dalam sebuah bisnis, maka yang Anda pilih?
Meski pelaku bisnis adalah manusia, seringkali mereka akan menyingkirkan rasa kemanusiaanya untuk mendapatkan keuntungan yang mereka inginkan.
Begitu juga Anda, jika ada dalam wilayah persaingan yang mengharuskan Anda untuk menyingkirkan atau setidaknya mengalahkan pebisnis lain. Langkah apa yang akan Anda ambil?
Apakah ingin menjadi pemenang satu – satunya atau berkoalisi dengan pebisnis lain yang menurut Anda bisa bekerjasama dengan baik.
Kemudian menjadi sekutu bisnis dan mencoba untuk mengalahkan kelompok bisnis yang lain. Bahkan jika Anda memilih untuk membuat sekutu dengan pebisnis lain, bagaimana Anda bisa memastikan bahwa sekutu Anda kelak tidak akan berupaya untuk mengalahkan Anda?
Itulah kenapa, kini ada perkumpulan para pengusahan yang berdasarkan kesamaan bisnis. Untuk menghindari “bunuh-membunuh” secara brutal, maka para pebisnis lebih suka membuat kesepakatan.
Semacan perhimpunan para pebisnis memungkinkan mereka untuk saling berkomunikasi dan membuat langkah – langkah bersama demi keberlangsungan bisnis mereka.
Efek Negatif Perhimpunan Bisnis
Namun perhimpunan semacam ini juga mempunyai efek negatif bagi pelanggan, misalnya jika mereka semua sepakat untuk menaikkan harga layanan bisnis mereka maka tidak ada pihak lain yang bisa protes.
Atau jika ada pihak lain yang ingin melakukan ekspansi bisnis seperti mereka, biasanya harus mengikuti aturan dari mereka sebagai penguasa dominan dari bisnis itu.
Catatan lain dari adanya sebuah perhimpunan bisnis adalah mudah atau sulitnya mencapai sebuah kesepakatan biasanya berdasarkan banyak atau sedikitnya anggota perhimpunan.
Anggota yang banyak tentu akan menyulitkan kesepakatan. Jika sudah sampai pada tahap perundingan yang alot biasanya akan muncul faksi baru dalam himpunan itu atau bahkan membentuk himpunan yang baru.
Atau dengan banyaknya pelaku bisnis misal dalam bisnis makanan atau pakaian, karena tidak memungkinkan untuk membuat sebuah asosiasi atau perhimpunan.
Maka yang ada adalah persaingan pasar bebas, semua pengusaha bisa menekan lawan bisnisnya asal punya modal yang besar.
Ini yang akan membuat peta persaingan bersimbah darah seperti pada tahap demi tahap permainan Squid Game.
Baca juga : Sebelum Terjun Ke Dunia Bisnis, Ini yang Kamu Harus Lakukan!
Hindari Persaingan Bisnis
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menghindari lautan persaingan yang berdarah – darah itu.
Pertama, menjauhlah dari persaingan dan buat lautan biru Anda sendiri. Anda bisa membaca buku “Blue Ocean Strategy” dari profesor W. Chan Kim.
Atau mungkin kami akan membuat ulasan khusus mengenai buku itu, tunggu saja. Intinya buku ini menyarankan Anda untuk bisa mengidentifikasi faktor kunci persaingan antar pelaku bisnis.
Kemudian ciptakan produk atau layanan yang sama sekali berbeda dengan mereka, agar Anda bisa membentuk pasar yang baru.
Namun banyak ahli mengakui bahwa menemukan lautan biru hari ini itu tidak mudah. Hampir semua bidang bisnis sudah ada pendahulunya.
Cara mudahnya ya mengamati pada lingkungan Anda, bisnis apa yang paling sedikit pelakunya. Untuk meminimalisir persaingan hebat.
Kedua, ubah permainan menjadi Infinite Game. Jika persaingan bisnis ala Squid Game adalah sebuah Finite Game.
Maka Infinite Game adalah persaingan yang fokusnya bukan untuk menyingkirkan pesaing tapi agar bertumbuh lebih baik dari mereka. Kalau istilah jawanya ya “Menang Tanpo Ngasorake”.
Infinite game fokus pada Advancement atau pertumbuhan bisnis Anda. Mencakup juga pertumbuhan keterampilan yang Anda dan karyawan miliki.
Kesimpulan
Squid Game memberikan gambaran pada kita bagaimana dunia persaingan bisnis. Satu hal yang harus Anda persiapkan mengenai mental agar tida mudah putus asa.
Menarik untuk mengkaji teori persaingan bisnis melalui drama Squid Game ini. Untuk menganalisa persaingan bisnis, Anda bisa menggunakan Game Theory agar bisa melakukan pertimbangan yang baik. Istilahnya win-win solution antar pelaku bisnis.
Atau paling tidak ketika Anda ingin melakukan satu langkah bisnis, juga harus mempertimbangkan respon apa yang akan lawan bisnis Anda berikan.
Namun bisnis bukanlah teori, melainkan harus mempraktekkannya secara langsung. Dari situ Anda bisa melihat bagaimana kesesuaian antara teori dan praktek yang Anda jalankan.