Perusahaan Start-Up, Ide Usaha Yang Mulai Digeluti Kalangan Milenial

perusahaan start-up
Sumber: Freepik

Sekarang ini kalian pasti sangat mengenali istilah perusahaan Start-Up atau perusahaan rintisan. Perusahaan rintisan menjadi salah satu ide usaha yang cukup digemari oleh kalangan milenial. Tidak hanya digemari, perusahaan start-up bisa dikatakan sangat menguntungkan.

Namun, apakah kalian mengetahui asal-usul istilah start-up? Nah untuk kali ini kita akan memahami dan mengenal lebih dalam lagi mengenai apa itu perusahaan start-up atau perusahaan rintisan.

Istilah start-up merupakan istilah yang berasal dari serapan kata Bahasa Inggris yang berarti bisnis yang baru saja dirintis atau bisnis rintisan. Atau lebih dalam lagi start-up adalah perusahaan rintisan yang belum lama beroperasi. Artinya istilah start-up di perusahaan adalah yang baru masuk atau masih dalam proses pengembangan dan penelitian.

Hal tersebut digunakan untuk menemukan pasar yang tepat pasar untuk terus mengembangkan produknya.Walaupun saat ini, kebanyakan perusahaan rintisan adalah perusahaan yang mengacu kepada perusahaan berbasis layanan atau produk teknologi. Tidak menyurutkan semangat perintis perusahaan start-up untuk menjalankan ide usaha tersebut.

Perlu diketahui istilah ini pertama kali muncul pada tahun 2013 yang dikenalkan oleh pemodal ventura bernama Aileen Lee yang banyak memberikan suntikan dana kepada perintis perusahaan start-up.

Untuk di Indonesia sendiri, perkembangan perusahaan rintisan sangat cepat dalam beberapa tahun kebelakang. Terbukti dengan bermunculannya perusahaan rintisan baru milik generasi milenial.

Seperti TokoPedia, OVO, Gojek, Bukalapak, Traveloka, bahkan Shopee yang merupakan salah satu layanan e-commerce terbesar di Asia.

Kemudian, sebuah perusahaan bisa dikatakan sebagai perusahaan start-up atau rintisan harus memiliki setidaknya tiga faktor. Yaitu, pendiri atau founder, investor atau pemilik dana, dan produk atau layanan yang dipasarkan.

Dengan adanya tiga faktor ini, sebuah perusahaan bisa dikatakan sebagai perusahaan start-up.

Jangan salah, nilai perusahaan rintisan tidak kalah dengan nilai perusahaan lainnya. Beberapa start-up yang memiliki nilai korporasi sebanyak lebih dari 1 miliar dollar AS atau setara dengan 14 triliun rupiah bisa masuk kedalam kategori unicorn.

perusahaan start-up
Sumber: Freepik

Tapi perlu diingat!

Nilai korporasi tersebut belum tentu dapat diraih jika tidak ada investor yang mau memberikan suntikan dana yang cukup besar untuk mendanai perusahaan.

Baca juga: Cara Mudah Mengisi Waktu Luang dengan Belajar Menulis Blog

Inilah yang sulit, banyak pendiri perusahaan rintisan gagal ditengah jalan karena tidak mampu menarik hati investor untuk mendanai perusahaannya. Hal ini dikarenakan seorang investor harus berani mengambil risiko dengan menerima konsep dari perusahaan rintisan.

Jika kembali ke awal, konsep dari perusahaan rintisan adalah perusahaan yang baru dan masih mengembangkan penelitian serta menyesuaikan apa yang minat pasar butuhkan. Nah tidak semua investor mau mengambil risiko sebesar itu.

Beberapa hal penting yang harus disiapkan saat mencari investor adalah hal dasar yang cukup krusial. Contohnya beberapa investor akan bertanya mengenai produk yang akan dikembangkan. Maka persiapkan detail dari produk tersebut, dari ide, bahan yang digunakan, proses produksi, strategi pemasaran, hingga target pasar yang akan dituju.

Saat seorang investor mau menjadi investor di perusahaan rintisan maka dirinya akan menjadi pemilik saham terbesar. Namun, sebaliknya jika produk tersebut gagal maka investor harus siap dengan kehilangan seluruh dana yang telah diberikan kepada perusahaan.

Apabila berhasil, tidak hanya unicorn saja. Namun, ada beberapa kategori lain yang dapat perusahaan rintisan capai seperti decacorn yang memiliki valuasi mencapai 10 miliar dolar AS. Serta hectocorn, sebuah perusahaan rintisan dengan nilai valuasi sebesar 100 miliar dolar AS.

Nah segitu dulu informasi mengenai perusahaan start-up. Udah tertarik belum kalian untuk membuat perusahaan start-up milik diri sendiri? Yuk pelajari dulu dasar-dasarnya.

Berbagai Sumber