Perusahaan Rintisan & Konvensional, Yuk Kenali Perbedaannya

perusahaan rintisan
Sumber: Freepik

Tidak perlu penjelasan lebih panjang lagi, pasti kalian sudah mengenal istilah perusahaan start-up atau perusahaan rintisan yang sangat digemari. Dengan sistem perusahaan yang baru ditambah kebanyakan pemilik perusahaan start-up berada di usia muda membuat sistem kerja lebih fleksibel dan mudah untuk adaptasi untuk karyawan baru.

Namun, apa perbedaannya dengan perusahaan konvensional biasa? Beberapa perusahaan konvensional juga banyak dimiliki oleh anak muda. Tak hanya itu, beberapa perusahaan kini menerapkan sistem kerja fleksibel namun tetap patuh pada aturan.

Jadi ada nggak sih perbedaannya? Jawabannya tetap ada. Perusahaan start-up atau biasa dikenal perusahaan rintisan memiliki perbedaan dengan perusahaan konvensional pada umumnya.

Walaupun tidak ada perbedaan yang mencolok jika dilihat dari aspek legalitas. Karena semua perusahaan pasti memiliki badan hukum. Namun dari beberapa aspek lain memberikan perbedaan mendasar.

Nah, jika kalian mengenal Gojek, Shopee, TokPedia, dan Traveloka sebagai perusahaan rintisan. Apa kalian dapat menyebutkan tiga contoh perusahaan konvensional?

Benar banget, perusahaan konvensional yang sering didengar adalah adalah PT.Pertamina, Gudang Garam TBK, PT Bank Rakyat Indonesia, dan masih banyak lainnya.

perusahaan rintisan
Sumber: Freepik

Sudah bisa melihat perbedaan dari perusahaan start-up dan konvensional? Untuk lebih jelas dan nggak menambah kebingungan kalian, inilah perbedaan perusahaan konvensional dan perusahaan rintisan, Yaitu:

1.Tujuan Perusahaan Rintisan &Konvensional

Jika dilihat lebih dalam lagi, tujuan dari perusahaan start up dengan perusahaan konvensional sangat berbeda. Pada perusahaan start-up pertumbuhan dari perusahaan tersebut yang menjadi prioritas utama, sehingga membutuhkan dana yang banyak di awal berdirinya perusahaan.

Sehingga sangat berisiko bagi para investor. Untuk itu, perusahaan start-u harus bisa menyakinkan investor agar menjadi angel investor mereka di awal perintisan perusahaan start-up.

Sedangkan, perusahaan konvensional memiliki tujuan untuk memberikan keuntungan atau profit kepada pemilik perusahaan. Hal ini, karena founder dari perusahaan konvensional telah memberikan pendanaan saat awal perintisan perusahaan tersebut.

2.Operasional

Kemudian, dari segi operasional perusahaan rintisan atau start-up lebih mengandalkan founder atau dari manajemen perusahaan. Untuk Angle investor tidak banyak memberikan kontribusi langsung di awal pengelolaan perusahaan. Para investor biasanya hanya dilibatkan pada keputusan strategis yang menyangkut perkembangan perusahaan.

Berbeda dengan perusahaan konvensional, berjalannya laju perusahaan lebih dipengaruhi kehendak pemilik perusahaan secara langsung atau tidak langsung. Bahkan, ada banyak kasus yang terjadi kalau investor atau pun pemilik perusahaan masuk dalam operasional perusahaan atau manajemen.

Hal yang tidak mungkin dilakukan dan ditemukan di perusahaan start-up, yang berfokus pada perkembangan perusahaan.

Baca Juga: Perusahaan Start-Up, Ide Usaha Yang Mulai Digeluti Kalangan Milenial

3.Pendanaan

Untuk selanjutnya, pendiri perusahaan start-up biasanya hanya mengeluarkan pendanaan saat merintis perusahaan. Hal ini ditujukan untuk menarik investor agar memberikan dana yang mereka miliki. Jika mendapatkan kepercayaan, perusahaan rintisan dapat menerima dana hingga miliaran dolar.

Berbeda dengan perusahaan konvensional yang memiliki berbagai sumber pendanaan, khususnya saat awal perintisan perusahaan berasal dari pemilik. Lalu selanjutnya dana akan diperoleh jika ada investor yang tertarik dan percaya dengan perusahaan tersebut.

Setelah itu perusahaan konvensional akan bekerja untuk mendapatkan keuntungan secepat mungkin untuk sang pemilik. Sehingga, dana dapat diputar kembali untuk pendanaan perusahaan.

Gimana informasi mengenai perbedaan dari perusahaan rintisan atau start-up dan perusahaan konvensional. Sekarang udah paham kan? Nah buat kalian yang tertarik membuat perusahaan start-up milik kalian sendiri bisa banget loh jadi ide bisnis, Yuk langsung aja!

Berbagai sumber