Penyebab Fluktuatifnya Nilai Tukar Rupiah di Level Rp14.900/US$.

BISNIS.BLOG – Nilai Tukar Rupiah pada dolar Amerika Serikat ini sedang tidak stabil dalam beberapa hari terakhir.

Menurut para ekonom, fluktuasi rupiah lebih banyak dipengaruhi oleh faktor eksternal.

Pada awal perdagangannya hari Selasa (4/4/2023), rupiah menguat 0,13% di pasar spot dan mencapai level Rp 14.945/US$.

Baca juga: Logo Twitter di Ganti Anjing Shiba Inu oleh Elon Musk! Harga Dogecoin pun Melambung Tinggi.

Adapun pada akhir perdagangan hari Senin (3/4/2023), rupiah berada pada level Rp 14.965/US$.

Menurut Faisal Rachman, ekonom Bank Mandiri, fluktuasi nilai tukar rupiah dipengaruhi oleh dampak pemotongan produksi minyak oleh OPEC+.

Hal tersebut itu menjadikan kekhawatiran akan tingkat inflasi global, serta kemungkinan kenaikan suku bunga global yang lebih agresif.

Namun, diperkirakan bahwa rupiah akan kokoh kembali di masa mendatang.

Dikarenakan aliran dana asing yang masuk dan neraca perdagangan yang masih surplus.

Surplus neraca perdagangan didorong oleh harga komoditas yang meningkat, seperti kelapa sawit.

Oleh karena itu, menurut Faisal, pelemahan rupiah akan terbatas.

Menurut Irman Faiz, ekonom Bank Danamon, rupiah akan menguat disebabkan arah kebijakan The Fed yang lebih dovish.

Baca juga: Francoise Bettencourt Meyers Wanita Terkaya di Dunia. Apakah Bisnisnya?

Mengenai Kasus Bank di AS Mengalami Keterpurukan atau Kolaps.

Kenaikan suku bunga The Fed diperkirakan sudah mendekati akhir dan hanya akan naik 25 basis poin lagi pada bulan Mei 2023.

Selain itu, penguatan rupiah juga didorong oleh inflasi Indonesia yang masih terjaga dan pertumbuhan ekonomi yang terus berlanjut.

Inflasi pada Maret 2023 lebih rendah dari tahun sebelumnya dan pertumbuhan ekonomi masih baik.

Rupiah dapat kokoh kembali ke nilai fundamentalnya di level Rp 14.700 hingga Rp 14.800/dolar AS. Ungkap irman.

Akan tetapi, kemungkinan ripiah akan lemah kembali di kuartal III-2023 karena adanya pembagian dividen dan permintaan impor yang lebih tinggi.

Namun, secara keseluruhan, rupiah diperkirakan akan berada pada level Rp 15.150/US$ sepanjang tahun.

Baca juga: Cek Harga BBM Vivo, Shell dan BP AKR per April 2023

Penutup| Nilai Tukar Rupiah

Nilai tukar rupiah

Secara keseluruhan, fluktuatifnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dalam beberapa hari terakhir lebih banyak disebabkan oleh faktor eksternal.

Meskipun demikian, para ekonom memperkirakan bahwa penguatan rupiah akan berlanjut.

Meskipun ada kemungkinan pelemahan rupiah pada kuartal III-2023.

Namun secara keseluruhan rupiah diproyeksikan akan berada pada level yang cukup stabil pada akhir tahun.

Itu dia artikel mengenai informasi penyebab fluktuatifnya nilai tukar rupiah yang mencapai level tinggi Rp14.900/US$.

Semoga bermanfaat bagi teman-teman pembaca.

Terimakasih sudah berkunjung.