Panduan Lengkap Mempersiapkan Transformasi Bisnis Digital

Percepatan transformasi bisnis digital sangat dibutuhkan oleh pengusaha jika tidak mau terdampak disrupsi dan akhirnya mati. E-commerce, E-money, dan E-meeting menjadi populer bagi kalangan pengusaha dan konsumen.

Meski beberapa orang merasa bahwa alat dan teknologi digital telah mengganggu bisnis mereka, namun bisnis baru juga muncul akibat transformasi digital.

Jika bisnis retail besar menutup beberapa toko mereka akibat minimnya kunjungan pembeli, pada sisi lain toko online bermunculan di E-commerce. Retail besar pun kini mempunyai toko resmi mereka di E-commerce.

Namun seperti itulah resiko dari sebuah inovasi, mereka yang tidak sanggup mengikuti perubahan maka akan kalah. Namun optimism dari sebuah inovasi tentu akan lebih besar bagi kehidupan yang lebih baik.

Segera Ambil Tindakan!

Bagi para pelaku bisinis, tentu harus segera mengambil tindakan untuk meningkatkan keuntungan dengan transformasi digital dan meminimalisir resiko buruk.

Misal jika Anda seorang pengusaha makanan ringan, maka ini kesempatan Anda untuk melebarkan target market hingga ke luar kota atau luar pulau.

Anda bisa memasarkannya melalui E-commerce, dan mengiklan pada media sosial. Meski begitu, Anda juga tidak boleh meninggalkan fokus pada pasar domestik. Karena ini pasar yang sudah Anda bangun sejak lama.

Begitu pula dengan jenis usaha lain harus bisa menyadari manfaat transformasi, dan mengekstrak nilai tertinggi dari teknologi digital dan model bisnis baru.

Definisi Transformasi Bisnis Digital

transformasi bisnis digital
Transformasi Bisnis Digital

Dalam beberapa tahun ini, Anda pasti banyak menemui frasa ‘transformasi digital’. Istilah yang sering Anda dengar tetapi jarang mendapatkan penjelasan yang tepat.

Wikipedia memberikan penjelasan mengenai transformasi digital adalah sesuatu yang menggunakan sedikit kertas atau sebuah penerapan teknologi digital pada semua aspek kehidupan manusia.

Perubahan arah bisnis menuju transformasi digital juga telah menarik banyak perhatian, khususnya bagi perusahaan konsultan.

Sayangnya, perhatian ini telah menyebabkan kebingungan pada pelaku bisnis tentang apa arti transformasi bisnis digital.

Sebagai konsekuensinya, banyak orang telah mendefinisikan istilah itu secara tidak konsisten dan diterapkan secara tidak merata, dan langkah-langkah penerapannya cenderung tidak mempunyai parameter yang tetap.

Oleh karena itu, beberapa konsultan transformasi bisnis digital membuat definisi berdasarkan pada kebutuhan pragmatis para pelaku bisnis.

Pendefinisian ini tentu untuk mendorong kinerja manfaat dari investasi mereka dalam alat dan teknologi digital.

Kami mendefinisikan transformasi digital yaitu “Perubahan tata kelola perusahaan melalui penggunaan Teknologi Digital dan Model Bisnis untuk Meningkatkan Kinerja.”

Perubahan Organisasional

Transformasi pada dasarnya adalah tentang perubahan, dan perubahan organisasi atau tata kelola perusahaan adalah dasar transformasi bisnis digital.

transformasi bisnis digital
Perubahan Organisasional

Perubahan organisasi, terkait dengan orang, proses, strategi, struktur, dan dinamika persaingan, adalah tempat sebagian besar tantangan dan peluang berada.

Proses transformasi digital menjanjikan sebuah perubahan bisnis yang mengarah kepada inovasi yang lebih cepat, produktivitas yang lebih tinggi, peningkatan efisiensi dalam proses, dan peningkatan pengalaman pelanggan.

Baca juga : Adaptasi Konsep 4C Dalam Promosi Di Era Digital

Belajar Dari Kodak dan Fuji Film

Ada contoh menarik yang bisa kita pelajari dari sebuah perusahaan global yang anak 90an pasti tahu siapa dia, Kodak. Perusahaan kamera analog yang menjadi favorit generasi 90an.

Meski mereka pada tahun 1980an sudah mulai melakukan riset dalam mengembangkan kamera digital, namun gagal karena tidak mampu memuaskan keinginan pasar dan pelanggan.

Lalu apa yang terjadi?  perusahaan kemudian mempunyai beban yaitu infrastruktur warisan, orang-orang, dan pengetahuan yang menjadi semakin using.

Mereka sudah kadung tidak mau membuat pilihan sulit lebih awal agar cukup untuk beradaptasi dengan perubahan permintaan pasar.

Dengan kata lain, Kodak sempat gagal untuk memberlakukan perubahan organisasi yang cukup.

Pada sisi lain, pesaing Kodak yaitu FujiFilm menghadapi tantangan yang sama persis, namun berhasil beradaptasi dan bertahan.

Perusahaan mencapai transformasi dengan menggabungkan investasi dalam teknologi digital dengan perubahan organisasi yang radikal.

FujiFilm memangkas tenaga kerjanya, menjual aset berkinerja buruk, dan mengalihkan investasi ke area baru seperti mesin pencitraan kelas atas, pelapis untuk layar LCD, dan kosmetik.

Perusahaan menggabungkan kekuatan yang ada dengan kemampuan digital baru untuk membangun organisasi yang sudah mengalami modifikasi untuk mampu bersaing dalam tuntutan pasar.

Kisah mengenai dua perusahaan ini, Kodak dan FujiFilm, memberikan contoh dramatis dari kegagalan digital dan keberhasilan transformasi.

Mengukur Perubahan

Namun, ancaman gangguan digital tidak selalu muncul dalam skala besar. Banyak perusahaan yang hanya menghadapi ancaman yang lebih kecil.

Anda sebagai pelaku usaha harus bisa mengukur seberapa besar perubahan yang Anda butuhkan untuk menyesuaikan dengan transformasi digital.

Tingkat perubahan dapat bersifat inkremental dan kumulatif, seperti merekrut karyawan baru yang paham digital dan melatih ulang staf yang ada.

Kemudian menambahkan layanan digital untuk penjualan produk yang ada, proses digitalisasi, dan penyelarasan alur kerja. Transformasi tidak harus berarti perubahan radikal.

Namun demikian, kurangnya tindakan yang tepat dapat secara dramatis meningkatkan kerentanan perusahaan terhadap perubahan digital.

Singkatnya, perubahan organisasi membutuhkan pengakuan yang jelas tentang kebutuhan untuk berubah.

Pemahaman tentang apa yang harus berubah akan memandu Anda untuk membuat peta jalan tentang bagaimana membuat perubahan yang diperlukan.

Transformasi yang sukses membutuhkan pengembangan kemampuan utama yang kami sebut kelincahan bisnis digital.

Bentuk kelincahan ini sangat mendasar dalam memungkinkan organisasi untuk merespons karakteristik perubahan digital yang serba cepat dan susah untuk memprediksinya.

Transformasi Bisnis Digital

Transformasi digital sebuah bisnis tentu harus berdasarkan fondasi teknologi digital. Fokus pada teknologi digital ini berbeda dari pendorong transformasi potensial lainnya, seperti pergeseran politik, sosial, budaya, atau ekonomi.

Transformasi Digital Dalam Bisnis

Teknologi dan bisnis model yang mendukung transformasi digital bersifat tidak tetap. Mereka bervariasi dari waktu ke waktu dan juga, sampai batas tertentu, menurut sektor industri dan geografi.

Saat ini ada beberapa teknologi paling signifikan terkait dengan transformasi bisnis digital:

  • Alat dan aplikasi analitik, termasuk ‘big data’.
  • Alat dan aplikasi seluler.
  • Platform untuk membangun kemampuan digital yang dapat dibagikan, seperti solusi cloud dan pasar aplikasi.
  • Alat dan aplikasi media sosial.
  • Internet of Things, termasuk perangkat yang terhubung dan jaringan ‘pintar’.

Internet Of Everything

Semua teknologi digital ini secara bersama – sama dan kumulatif menjadi bagian besar dari Internet of Everything (IoE).

Karena mereka semua memiliki efek mendalam pada bagaimana proses transformasi organisasi dan industri.

Bahkan beberapa dari mereka merupakan hasil dari model bisnis baru yang tentu berlandaskan teknologi.

Sebagai contoh, mari kita ambil proses transformasi pada sektor kesehatan. Media sosial dan Web dengan cepat mengurangi asimetri informasi antara pasien dan profesional kesehatan.

Dua media itu menjadi perantara transfer pengetahuan dari dokter dan memindahkannya ke perawat atau mungkin seorang pasien bisa langsung membacanya.

Aplikasi dan perangkat seluler memungkinkan secara nyata melakukan pemantauan waktu status kesehatan, dan dapat memberikan tautan langsung kepada profesional kesehatan.

Alat analisis dapat menilai dan menganalisis informasi untuk mendiagnosis, merawat, dan memantau pasien, dan perangkat Big Data kemudian menghitung biaya untuk pengobatan setiap pasien.

Perusahaan farmasi dan pengusaha bidang kesehatan lainnya perlu mengubah diri mereka sendiri untuk mengambil keuntungan dari tren digital.

Karena transformasi digital memfasilitasi para pesaing non-bidang kesehatan untuk masuk ke dalam bisnis kesehatan dan kebugaran, termasuk perusahaan IT dan perusahaan makanan.

Meningkatkan Performa

Kombinasi perubahan organisasi dan teknologi digital, pada gilirannya, memiliki potensi untuk meningkatkan kinerja pada berbagai bidang.

Secara garis besar, kinerja perbaikan dengan transformasi teknologi dapat dicapai pada bidang-bidang berikut:

  • peningkatan pendapatan
  • peningkatan efisiensi dan pengurangan biaya
  • inovasi yang lebih cepat dan lebih berhasil
  • pengumpulan pengetahuan lebih efektif dengan kemudahan berbagi dan penggunaan teknologi
  • meningkatkan keterlibatan pelanggan dan layanan pelanggan
  • perlindungan berkelanjutan terhadap gangguan digital

Peningkatan kinerja diatas dapat diukur dengan angka, sehingga bisa menjadi parameter ukuran keberhasilan transformasi.

Hampir semua yang berkaitan dengan teknologi digital adalah measurable, Anda dapat mengukurnya dengan parameter kuantitatif.

Seperti perangkat yang saling terhubung, Big Data, dan media sosial sebagai pendukung utama transformasi bisnis digital.

Praktek Digital Disneyland

The Walt Disney Company memberikan contoh menarik tentang penggunaan teknologi digital dan transformasi model bisnis untuk meningkatkan kinerja.

Disneyland
Disneyland

Selama tiga tahun terakhir, perusahaan telah membuat dorongan besar ke arah digital melalui dua inisiatif terpisah.

Pertama adalah penggunaan alat MagicBands dan kedua adalah pembelian Maker Studios. MagicBand adalah perangkat RFID seperti gelang untuk akses masuk taman hiburan Disney, juga berfungsi sebagai kunci virtual untuk kamar hotel.

Kemudian sebagai tiket untuk menonton atraksi, alat mekanisme pembayaran untuk makanan dan merchandise, dan pembuat reservasi untuk restoran dan wahana.

Setiap pengunjung harus memakai MagicBand pada pergelangan tangan, yang bisa melacak semua gerak dan aktifitas pengunjung melalui sensor dan terhubung dengan server Big Data Disney.

Dengan demikian itu menghasilkan harta karun informasi tentang perilaku dan gerakan setiap orang dalam taman hiburan Disney.

Magic Band telah membantu divisi taman Disney untuk mencapai pertumbuhan pendapatan 20 persen selama tahun 2019 – 2020, dengan tingkat kepuasan tamu yang lebih tinggi.

Sementara itu, Maker Studios adalah jaringan bintang YouTube paling besar di dunia, menarik lebih dari 10 miliar tampilan setiap bulan dengan lebih dari 650 juta pelanggan.

Ini adalah model bisnis baru yang bersaing dengan aset hiburan konvensional milik Disney yang sudah ada.

Dengan investasi ini, Disney bertaruh pada masa depan yang lebih digital dan pasar keuangan menyambut baik gagasan Disney. Sambutan baik pasar membuat harga saham Disney naik lebih dari 30 persen pada tahun 2020.

Perjalanan Transformasi Digital

Jika Anda menganggap proses transformasi adalah suatu hal yang sekejap, ketahuilah sesungguhnya itu adalah sebuah perjalanan. Perjalanan ini membutuhkan tiga pertanyaan panduan, yaitu :

  • Mengapa bertransformasi?
  • Apa yang harus bertransformasi?
  • Bagaimana langkah bertransformasi?

Mari kita ulas satu persatu dari ketiga panduan itu.

Mengapa Bertransformasi?

Pertanyaan mengapa bertransformasi adalah titik awal dari semua transformasi bisnis digital. Karena transformasi itu menantang, maka sebuah bisnis harus mempunyai alasan jelas untuk perubahan.

Memang, beberapa industri menghadapi ancaman yang lebih dekat daripada yang lain.

Dalam beberapa penelitian menemukan bahwa hampir 50 persen responden dari sektor perhotelan, sektor ritel, dan media khawatir akan gulung tikar dalam lima tahun ke depan karena disrupsi digital.

Transformasi bisnis digital dapat muncul atas dorongan dari sejumlah faktor. Dalam beberapa kasus, itu datang dari konsumen yang mendapat informasi lebih baik dari sebelumnya.

Konsumen saat ini secara aktif mencari layanan yang kekinian, harga yang lebih rendah, dan yang lebih tinggi tingkat kualitasnya.

Baca juga : 5 Ide Bisnis Digital Yang Akan Mengubah Hidupmu

Fenomena showrooming pada lingkungan ritel adalah sebuah contoh, yaitu konsumen mengunjungi toko fisik untuk melihat barang dan kemudian memesannya dari toko lain yang ada pada E-commerce.

Kedengarannya menyebalkan, tapi ini merupakan contoh nyata meningkatnya kecanggihan pelanggan untuk mencari penawaran harga terbaik.

Belajar Dari Perusahaan Besar

Dorongan untuk transformasi mungkin juga datang dari pesaing baru dengan peningkatan penawaran, model keterlibatan yang lebih baik, atau harga yang lebih rendah.

Ada banyak contoh perusahaan seperti Amazon atau Google memasuki pasar baru dan mengganggu para pemain lama.

Tekanan untuk perubahan mungkin datang dari teknologi baru yang menuntut kemampuan baru untuk mengoperasikannya.

Teknologi baru ini dapat memberikan poin pembeda yang kompetitif jika mengadopsinya lebih dahulu, atau menginternalisasinya dan mengintegrasikan dengan cara baru.

Drone Delivery
Drone Untuk Delivery

Misalnya, bisnis pengiriman DHL dan QuiQui yang baru mulai bereksperimen dengan drone untuk mengirimkan paket obat-obatan untuk rumah tangga, rumah sakit dan klinik.

Semakin hari, disrupsi digital semakin menghantui dan organisasi sangat menyadari tantangan untuk segera menyesuaikannya.

Hampir semua orang melihat kebutuhan untuk menyesuaikan model bisnis sebagai respon atas perubahan lingkungan digital.

Namun hanya sedikit dari mereka yang tau harus memulai dari mana dan memiliki rencana aktif untuk mengatasi disrupsi secara langsung.

Apa yang Harus Bertransformasi?

Setelah Anda mendapat motivasi untuk segera melakukan transformasi, tahap selanjutnya adalah bertanya tentang aspek apa dalam bisnis Anda yang harus bertransformasi?

Transformasi digital sebuah bisnis dapat mengambil banyak bentuk dan transformasi yang cerdas membutuhkan prioritas.

Untuk membantu Anda memutuskan untuk melakukan perubahan dalam hal apa, setidaknya ada 7 pertimbangan yang bisa Anda gunakan sebagai skala prioritas.

  1. Model bisnis, bagaimana perusahaan menghasilkan uang
  2. Struktur bisnis, bagaimana sebuah perusahaan diorganisasi
  3. Orang-orang yang bekerja untuk sebuah perusahaan
  4. Proses bisnis, bagaimana perusahaan melakukan sesuatu
  5. Kapabilitas TI, bagaimana informasi dikelola
  6. Penawaran, produk dan layanan andalan perusahaan
  7. Model keterlibatan, bagaimana perusahaan terlibat dengan pelanggan

7 pertanyaan itu dapat Anda gunakan untuk membuat roadmap, peta jalan kebutuhan transformasi.

Penilaian dapat Anda lakukan dalam setiap kategori tingkat transformasi saat ini dan tingkat transformasi yang Anda perlukan untuk masa depan sebagai langkah antisipasi.

Dengan demikian, sebuah perusahaan dapat melihat peta visual dengan skala prioritas dan kesiapan untuk transformasi bisnis digital bersama dengan keadaan yang perusahaan Anda inginkan.

Bagaimana Langkah Transformasi?

Mengetahui apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya adalah dua tantangan yang sangat berbeda. Jadi, kita sampai pada pertanyaan ketiga: bagaimana melakukan sebuah transformasi?

Dari tiga pertanyaan dalam perjalanan transformasi bisnis digital, pertanyaan ini adalah yang paling sulit untuk menjawabnya.

Ada sebuah perbedaan mencolok dalam kematangan digital dan potensi disrupsi yang mengintai perusahaan.

Karena perbedaan mencolok ini, tidak ada satu ukuran pendekatan yang general untuk mengukur keberhasilan transformasi digital sebuah perusahaan.

Namun terlepas dari peta jalan digital mana yang paling tepat, kami telah menentukan bahwa perusahaan perlu mengembangkan kemampuan dasar yang kita sebut kelincahan bisnis digital.

Kemampuan ini mencakup tiga komponen yaitu, kesadaran yang lebih, pengambilan keputusan, dan eksekusi yang cepat.

Kesadaran Yang Lebih / Hyperawareness

Kesadaran Yang Lebih atau nama kerennya Hyperawareness adalah kemampuan organisasi untuk mengenali tren masa depan yang mungkin akan berdampak pada sebuah organisasi.

Digital Tools Untuk Membaca Tren
Digital Tools

Dalam situasi dengan laju perubahan semakin cepat, , sangat penting bagi organisasi untuk bisa meramalkan faktor-faktor yang akan mempengaruhi mereka.

Kami telah melihat banyak contoh perusahaan dengan blindspot , titik buta yang menghambat mereka dari kemampuan meraba dan merasakan tren kekinian.

Kemampuan Untuk Membangkitkan Kesadaran

Hyperawareness, Kesadaran yang lebih, mencakup beberapa sub-kemampuan yang berbeda. Sub-kemampuan pertama adalah penginderaan tren teknologi baru.

Yang kedua adalah mengenali perubahan dalam lanskap kompetitif, baik secara internal sebuah organisasi maupun pada seluruh industri.

Yang ketiga yaitu menangkap ide baru dari karyawan, pemasok, dan pelanggan. Bagian dari hyperawareness adalah kebutuhan untuk meninggalkan meja Anda dan melihat langsung bagaimana produk dan layanan bekerja dalam praktek.

Anda juga bisa menggunakan beberapa tools digital yang bisa memberikan pertimbangan untuk membangun kesadaran, hyperawareness.

Tools digital seperti sosial media, perangkat yang terhubung, dan analitik dapat bertindak sebagai barometer digital yang terus memantau situasi dan melaporkan kembali perubahan yang relevan.

Barcelona, Kota Hyperawareness

Kota Barcelona memberikan contoh menarik dari hyperawareness. Kota memutuskan untuk memasang ribuan perangkat yang terhubung di seluruh kota untuk memantau apa sedang berlangsung. Untuk meningkatkan kehidupan warga dan wisatawan, dan untuk menghemat uang.

Misalnya, perencana kota menemukan bahwa sepertiga lalu lintas pada pusat kota Barcelona terdiri dari pengemudi yang mencari tempat parkir.

Oleh karena itu, mereka menempatkan sensor pada tempat parkir dan menautkannya ke aplikasi, sehingga pengemudi dapat menemukan tempat parkir dengan cepat dan mudah.

Mereka juga menempatkan sensor pada tempat sampah untuk mendeteksi tingkat kepenuhan, dan secara dinamis menjadwalkan pengambilan yang sesuai.

Dalam contoh lain, raksasa makanan dan minuman Nestlé membuat tim akselerasi digital pada kantor pusat Swiss.

Tim karyawan muda ini diberi tanggung jawab untuk terus memantau Web dan platform media sosial yang memantau sistem peringatan dini untuk setiap masalah yang muncul.

Pengambilan Keputusan

Setelah Anda memiliki hyperawareness yang tinggi, Anda membutuhkan kemampuan untuk mengambil keputusan.

Jangan sampai Anda tidak menyadari telah mengumpulkan data dan informasi yang menarik dan relevan, namun kemudian diabaikan.

Pengambilan keputusan berdasarkan informasi adalah kemampuan untuk secara aktif menganalisis informasi yang masuk melalui hyperawareness.

Seperti hyperawareness, pengambilan keputusan berdasarkan informasi berdasarkan pada sejumlah sub-kemampuan.

Kemampuan ini mencakup proses tata kelola untuk memprioritaskan informasi, koordinasi lintas fungsional tingkat tinggi.

Sehingga berbagai bagian organisasi dapat secara aktif mendengarkan dan berbagi apa yang mereka ketahui. Kemudian infrastruktur TI yang memfasilitasi penangkapan, analisis, dan penyebaran informasi yang relevan.

Hasil dari sub-kemampuan ini adalah pemahaman untuk membuat fakta keputusan berdasarkan pada waktu yang tepat.

Sebagaimana hyperawareness, pengambilan keputusan berdasarkan informasi bisa menggunakan komponen digital yang kuat.

Sistem manajemen informasi, sistem percakapan jarak jauh, dasbor untuk informasi yang relevan, dan sistem analitik untuk mendukung pengambilan keputusan.

Keputusan bisa Anda kemas menjadi sebuah data yang rapi dengan ketelitian analisis. Jika Anda punya keterampilan ini, Anda bisa meluaskan bisnis Anda menjadi konsultan data digital.

Baca juga : Begini! 7 Langkah Memulai Bisnis di Tengah Krisis

Eksekusi Cepat

Hyperawareness sangat penting untuk memahami tren yang relevan, keputusan yang tepat sangat penting untuk memutuskan tanggapan yang tepat.

Namun, tidak satu pun dari masalah ini akan berguna jika suatu organisasi tidak dapat dengan cepat melaksanakan perubahan yang diperlukan.

Eksekusi cepat menggabungkan dua elemen: kecepatan dan implementasi. Keduanya sangat penting untuk mencapai transformasi bisnis digital yang sukses.

Eksekusi cepat adalah kemampuan respons yang menggabungkan dan mengubah keputusan menjadi tindakan.

Dalam banyak penelitian mengatakan bahwa inovasi cepat dan kelincahan tinggi adalah dua kemampuan yang paling mampu menghindarkan dari disrupsi digital yang muncul.

Ada beberapa elemen penting dari eksekusi secara cepat. Yang paling penting adalah budaya organisasi yang mendorong eksperimen dan mentolerir kegagalan.

Menurut pengamatan kami, tidak semua inovasi dan eksperimen bisa berhasil dalam satu waktu. Ada kalanya sebagian besar inisiatif baru yang Anda jalankan berakhir dalam kegagalan.

Kemampuan dalam eksekusi cepat mengakui bahwa kegagalan bisa saja terjadi, dan kegagalan adalah sebuah hal yang wajar. Tentu dengan penerimaan dan evaluasi untuk bisa memperbaiki kegagalan itu.

Transformator bisnis digital yang sukses seperti Google telah belajar dariwarisan besar kegagalan, seperti beberapa produknya yaitu Google Wave dan Google Glass.

Google Glass
©google.com/glass

Namun Google tetap nyaman untuk belajar dari kegagalan ini, meninggalkannya, dan bergerak dengan tetap melakukan inovasi lain.

Aspek lain dari eksekusi cepat adalah kemampuan untuk menggerakkan sumber daya dengan cepat dan efisien ke tempat yang paling membutuhkan.

Perusahan yang bisa mengeksekusi dengan cepat akan mampu mengambil tindakan pada tingkat yang lebih rendah dari hierarki perusahaan.

Sumber daya digital yang perusahaan miliki memungkinkan untuk perusahaan bergerak lebih mudah pada sebuah perubahan.

Pentingnya Kelincahan Bisnis Digital

Kelincahan bisnis digital secara signifikan dan positif akan mempengaruhi dua ukuran kinerja: komparatif kinerja keuangan, dan respons pada disrupsi digital.

Dengan demikian, kelincahan bisnis digital tidak hanya membantu organisasi untuk menjawab tantangan disrupsi digital, tetapi juga terkait dengan kinerja keuangan yang berkelanjutan.

Untuk mencapai manfaat penuh dari transformasi bisnis digital, organisasi perlu menyeimbangkan ketiga elemen kelincahan bisnis digital, yaitu Hyperawareness, Pengambilan Keputusan, dan Eksekusi Cepat.

Kuncinya Adalah Perubahan

Transformasi bisnis digital adalah tentang perubahan. Organisasi bersiap untuk memenuhi tantangan dan harus bertanya pada diri sendiri tiga pertanyaan “mengapa saya harus berubah, apa yang harus saya ubah, dan bagaimana saya harus berubah”.

Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini sama sekali tidak langsung. Penelitian menunjukkan bahwa banyak perusahaan meremehkan bahaya disrupsi digital.

dengan demikian mungkin tidak cukup siap untuk konsekuensi negatif yang telah menimpa banyak perusahaan pada sektor teknologi, media, hiburan, ritel, dan lainnya.

Memahami perlunya transformasi akan mengarah pada pertanyaan bagian mana dari rantai nilai yang Anda perlu mengubahnya.

Kami telah membagi rantai nilai organisasi menjadi 7 elemen penting yang berada pada inti transformasi bisnis digital: model bisnis, struktur, orang-orang, proses, kemampuan TI, penawaran, dan model keterlibatan.

Kami telah menemukan bahwa peluang keberhasilan transformasi akan meningkat jika organisasi menangani lebih dari satu elemen pada saat yang sama.

Ini merupakan respon kombinatorial sesuai dengan ancaman disrupsi digital yang sering datang dalam berbagai bentuk.

Memahami kebutuhan untuk berubah dan memiliki pemahaman yang baik tentang apa yang harus diubah memang penting. Namun kunci keberhasilannya terletak pada implementasinya.

Meskipun tidak ada satu peta jalan untuk ukuran semua organisasi pada setiap sektor.

Penutup

Kami menemukan bahwa kemampuan kelincahan bisnis digital secara positif dan signifikan sesuai dengan kinerja keuangan yang positif dan kemampuan untuk merespons disrupsi digital.

Kelincahan bisnis digital terdiri dari tiga sub-kemampuan yaitu hyperawareness, pengambilan keputusan dengan cepat dan kolaboratif, dan eksekusi cepat.

Transformasi bisnis digital sama sekali tidak mudah untuk mencapainya. Tetapi itu adalah kebutuhan kompetiti bagi banyak perusahaan.

Disrupsi digital menyebar dengan cepat pada seluruh industri dan banyak eksekutif tidak yakin dengan tanggapan yang tepat.

Mereka tahu bahwa mereka harus bertindak, tetapi tidak jelas bagi mereka untuk melakukan apa.

Kerangka kerja yang kami usulkan dalam artikel ini akan memandu pilihan bagi eksekutif untuk mengubah organisasi mereka dalam menghadapi peluang dan ancaman digital.