Cara Sukses Mengelola Keuangan Jika Ingin Punya Anak

Bagaimana cara mengelola keuangan jika kamu berencana mempunyai anak? Yuk simak ulasan mengenai cara suksesnya berikut ini.

Semua orang tua tentu menginginkan kebahagiaan bagi anaknya, tumbuh sehat serta dapat berkembang total. Semua hal tersebut diterapkan untuk masa depan sang anak. Mulai dari makanan yang dimakan, pendidikannya, dan semua kebutuhan anak pasti diprioritaskan.

Akan tetapi sekarang ini, banyak permasalahan keluarga yang kemudian malah membentuk pribadi sang anak jadi sulit bertumbuh serta terkadang mengalami trauma. Faktor penyebabnya begitu kompleks, faktor ekonomi menjadi salah satunya lho.

Di zaman modern seperti sekarang ini, kamu dapat secara gampang mendapati orang-orang yang di dera kesulitan ekonomi sesudah mempunyai anak. Orang-orang sering curhat, bahwa ternyata sesudah mempunyai anak urusan keuangan malah jadi kacau.

Terkadang ini bukan disebabkan sejak awal belum mapan, namun sebab kurangnya strategi perencanaan serta persiapan. Padahal hal tersebut adalah aspek dasar dalam berumahtangga bukan?

Pentingnya Mengelola Keuangan Untuk Calon Orang Tua

Skill cara mengelola keuangan amat penting bagi calon parent yang berencana mempunyai anak. Jika tidak adanya hal itu, orang tua akan lebih sulit dalam menjaga kesejahteraan keluarganya baik lahir maupun batin.

Dengan strategi cara mengelola keuangan yang baik, maka kamu akan lebih dapat mengontrol finansial dalam rumahtangga.

Tidak perlu berlama-lama lagi, mari simak bagaimana mengenai cara mengelola keuangan jika ingin berencana mempunyai anak.

Baca juga: Bappebti Menargetkan Bursa Kripto Sebelum Juni 2023

6 Cara Sukses Mengelola Keuangan Jika Ingin Punya Anak

Cara mengelola keuangan

1. Harus Memiliki Dana Darurat Yang Cukup

Ketika terjadi sesuatu pada kamu, pasanganmu maka pasti akan berdampak juga pada anak. Contoh seperti kamu terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara mendadak.

Nah, disinilah dana darurat diperlukan bahkan kategori wajib, dengan adanya dana darurat ini mental kamu akan diselamatkan, supaya masih dapat beraktifitas seperti biasanya.

Biasanya dana darurat yang ideal untuk keluarga adalah 6 sampai 12 bulan kebutuhan pokok bulanan. Contoh kebutuhan bulanan minimal di keluargamu mencapai Rp 8 juta. Maka kamu harus mempunyai dana darurat sejumlah Rp 48 juta – Rp 96 juta.

Kemudian mengenai estimasi dana pasca melahirkan adalah simak yang dibawah ini.

2. Mendaftarkan Keluarga Untuk Perawatan Kesehatan

Asuransi kesehatan berupa asuransi dapat membantu menekan biaya pengurusan selama kehamilan dan persalinan. Apalagi jika ternyata sang ibu harus melahirkan dengan cara operasi, yang biayanya tidak sedikit.

Jadi pastikan perlindungan kesehatan keluarga kamu aktif. Setidaknya, BPJS akan membuat kamu dan keluarga tetap sehat. Jika tidak sulit, akan lebih baik mendapatkan asuransi kesehatan swasta.

Sebelum kamu mengambil asuransi, pastikan untuk mencari tahu apa yang bisa dan tidak bisa ditanggung oleh asuransi. Dalam hal ini terutama mengenai kehamilan dan persalinan, baik itu pengobatan, pemeriksaan maupun tindakan medis.

Kemudian kamu juga akan belajar cara dan cara mengajukan asuransi, karena beberapa perusahaan asuransi kesehatan akhirnya meminta ganti rugi. Jadi kita harus punya uang untuk penyelamatan. Jika keluarga kamu sudah memiliki asuransi kesehatan, Anda tinggal membayar preminya secara rutin.

3. Membuat Budgeting Kebutuhan Sebelum Melahirkan

Pesan ini untuk persiapan sebelum melahirkan. Apa saja kebutuhan sebelum lahir?

Mulai dari membeli makanan/minuman bernutrisi, vitamin, pakaian khusus ibu hamil dan bayi, USG dan hal lainnya yang tidak ditanggung asuransi kesehatan. Bahkan jika kamu sudah memiliki asuransi kesehatan, sebaiknya kamu merencanakan dana darurat tambahan atau dana tambahan untuk biaya kelahiran. Toh selama bekerja ternyata kita membutuhkannya.

Selain itu ada alat-alat lain yang perlu kita persiapkan, seperti: Seperti aksesoris untuk menyusui, aksesoris untuk menggendong bayi, perawatan diri dan perawatan kulit bayi, dll. Tentunya sebelum kamu memutuskan untuk membeli ini dan itu, cari tahu dulu agar pembelian kamu benar dan lebih hemat.

Ternyata banyak juga orang tua yang mengakui bahwa membeli barang tertentu sebenarnya tidak perlu, malah menjadi tidak perlu. Padahal jika kamu mengetahuinya, anggaran yang kamu miliki dapat digunakan untuk tujuan yang lebih berarti. 

Baca juga: Ini Dia Spesifikasi Poco X5 Pro Serta Bocoran Harganya

4. Siapkan Budget Dana Pengasuhan Anak

Modal sangat penting dari segi finansial jika kita ingin punya anak. Tapi masalahnya, apakah kita bisa mengelola modal ini untuk mencapai tujuan pendidikan kita?

Bagaimanapun, membesarkan anak bukan hanya tentang kebutuhan materi atau bawaan. Tetapi juga kebutuhan internalnya (emosional, pengetahuan, keterampilan, spiritual). Membesarkan anak yang sehat dan bahagia juga membutuhkan orang tua yang sehat dan bahagia. Dengan kata lain, kita dan mitra memiliki kewajiban untuk menjaga diri sendiri.

Apakah kita siap untuk ini?

Ketika kita memilih untuk memiliki anak, kita harus membekali diri kita dengan pengetahuan dan otonomi lainnya. Oleh karena itu Parenthood Project Office membiayai hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan diri orang tua/calon orang tua dalam hal parenthood (membesarkan anak). Padahal, postingan ini tidak hanya mencakup pengembangan diri untuk mengurus anak setelah punya anak, tapi juga sebelum dan sesudah melahirkan. Karena kita sebagai orang tua pasti tahu apa yang penting agar kita bisa bertahan dalam masa penantian hingga bayi lahir dan sesudahnya.

Jadi jika kamu perlu membeli buku, mengikuti webinar/seminar, pelatihan atau konsultasi (terutama non-medis) terkait motherhood dan parenthood, kita tidak perlu terlalu khawatir soal biaya karena kita bisa menggunakan postingan ini.

5. Investasi Lebih Banyak

Jika kamu dan pasangan berencana memiliki lebih dari satu anak, pertimbangkan juga. Karena ketika anak berikutnya lahir, bukankah kebutuhan anak pertama hilang?

Kebutuhan tumbuh!

Tidak hanya hal mendasar seperti pakaian dan nutrisi yang berubah. Tapi nanti dia akan mulai sekolah, jadi kita perlu menyiapkan dana pendidikannya.

Pada waktunya, ia juga akan membutuhkan peralatan, lebih banyak uang saku, dan bahkan kendaraannya sendiri.

Persiapan pendidikan anak sebaiknya dilakukan sejak dini, sebelum anak benar-benar masuk sekolah. Meskipun penghidupan setiap keluarga berbeda-beda, paling tidak kita bisa menyiapkan dana pendidikan tepat waktu untuk memastikan hak pendidikan anak-anak terpenuhi dengan baik.

Misal anak masuk taman kanak-kanak, kita sudah menyiapkan dana pendidikan SD. Jika anak pergi ke sekolah dasar, kami mencadangkan dana untuk pendidikan sekolah menengah dll. Oleh karena itu, rencanakan percakapan rutin dengan pasangan mengenai biaya yang perlu disiapkan.

6. Terapkan Sikap Disiplin| Cara Mengelola Keuangan

Kunci dari segala kesuksesan adalah disiplin!

Berapapun penghasilannya, transaksi keuangan di atas tidak akan terbangun kecuali kita terbiasa menyisihkan.

Sebaiknya kamu memiliki rekening tersendiri agar lebih mudah mengontrol dan mengatur keuangan Anda nantinya.

Baca juga: Ini Dia, Galaxy Book 3 Serta Bermacam Pilihan Warnanya

Tips Tambahan Cara Mengelola Keuangan

Oh iya, ada satu tips yang belum disebutkan. Sebelum memiliki anak, pastikan rasio hutang masih bagus (tidak lebih dari 25% penghasilan). Lebih baik lagi jika kita bisa hidup bebas hutang. Semoga langkah-langkah di atas bisa menjadi acuan bagi calon orang tua dalam mempersiapkan diri menjadi orang tua yang baik.