Hayoo, disini ada yang tahu apa yang dimaksud dengan financial stress atau stres finansial?
Financial stress merupakan situasi yang biasa di alami oleh orang-orang. Tapi sayangnya, sedikit sekai orang yang mempunyai kesadaran dalam menghadapinya secara sehat. Hal itu dapat menjadi momok masalah yang dapat bertambah kusut kemudian berdampak pada aspek lainnya, semisal kesehatan fisik juga relasi.
Pada kondisi stres finansial ini, kita diwajibkan untuk melawan 2 permasalahan sekaligus. Yang pertama adalah keuangan, sedangkan yang kedua adalah emosi. Memang tidaklah gampang melawan dua hal tersebut.
Kita ketahui bersama bahwa semua manusia pasti mengharapkan hidup nyaman dan memperoleh kualitas hidup bagus. Oleh sebab itu, kita harus mendorong literasi keuangan supaya dapat menghadapi financial stress.
Walaupun tidak dapat memberantas secara 100%, akan tetapi kita sudah menyiapkan diri serta ilmu dalam melawan financial stress secara sehat. Dimaksudkan supaya dapat meminimalisir financial stress bisa semakin parah. Ya atau tidak?
Baca juga: Bisnis Mixue Mendominasi Franchise F&B, Begini Strateginya
Selanjutnya mengenai bagaimana cara mencegahfinancial stress secara sehat? Sebelum hal tersebut, mari kita bahas dulu mengenai apa itu financial stress? besertaciri-ciri dan gejalanya. Sebagai berikut:
Yang Dimaksud Dengan Financial Stress
Financial stress yaitu suatu rasa cemas, panik, khawatir dan tertekan persoalan uang, hutang, serta pengeluaran sekarang maupun masa depan.
Umumnya Uang memang menjadi penyebab salah satu stres yang universal, tapi cara mengaturnya adalah PR besar kita semua sebagai manusia dewasa.
Uang dapat mengubah gaya hidup seseorang secara mendadak, sekalipun ia tak mau. Pada waktu sumber income terganggu atau tidak berjalan sesuai rencana, hal semacam ini akan sangat menyulitkan.
Gejala-Gejala Financial stress
- Gejala kecemasan (jantung berdebar, keringat dingin, sesak nafas) ketika memikirkan tentang uang
- Merasa kehilangan kontrol atas finansial kita sendiri
- Khawatir atau merasa putus asa dengan masa depan finansial
- Lebih menarik diri dari sosial atau pihak-pihak yang berkaitan dengan keuangan kita
- Mudah marah/ tersulut jika bicara tentang keuangan atau saat bicara dengan orang-orang yang berkaitan dengan finansial kita
Kondisi semacam ini harus segera ditangani secara sehat, karena bisa berkembang semakin parah. Contohnya berkembang menjadi gangguan tidur, hipertensi, gangguan kecemasan mental dan lainnya.
Oleh sebab itu disini akan menjelaskan mengenai cara mencegah financial stress secara sehat. Yuk, simak selengkapnya dibawah ini.
Baca juga: Mengenai Barang Kena Pajak Dan Tidak Kena Pajak
7 Cara Mencegah Financial Stress Secara Sehat

1. Lacak Pengeluaran Sesederhana Mungkin
Pelacakan pengeluaran biasanya merupakan tantangan tersendiri dalam menjaga agar keuangan tetap teratur. Apalagi jika kita tidak terbiasa.
Tapi jangan khawatir, kita mendapatkan keuntungan dari kemajuan teknologi di sekitar kita. Temukan cara untuk mencatat pengeluaran yang sederhana namun efektif.
Mulailah menggunakan aplikasi pengelolaan uang di mana kita dapat menetapkan anggaran bulanan dan secara otomatis menghasilkan laporan keuangan mingguan, bulanan, dan bahkan tahunan.
Terkadang terlalu sering melihat data konsumsi bisa membuat stres semakin hebat. Jadi jika Anda masih merasa tidak nyaman melacak setiap hari atau artikel, Anda dapat menyimpan berdasarkan pesan saja.
Prasyaratnya adalah Anda sudah mengetahui pengeluaran tetap atau variabel Anda sendiri. Kemudian tawarkan dompet anggaran dan akun/e-wallet tempat Anda dapat menyimpan berbagai pengeluaran. Masukkan uang ke dalam anggaran dan pos.
Anda harus disiplin membelanjakan uang sesuai dengan uang masing-masing barang. Anda hanya perlu membukukan pengeluaran mingguan atau bulanan sesuai budget tiap item dengan melihat sisa uang tiap item.
Jika perlu, aktifkan fungsi tagihan otomatis di aplikasi yang sering digunakan untuk membayar berbagai tagihan bulanan seperti tagihan air, listrik, dan Wi-Fi. Artinya, Anda hanya perlu memasukkan total pembayaran di setiap awal bulan.
Pada dasarnya, tetaplah sederhana dan jangan terlalu berat. Tetapi kontrol akses masih ada.
2. Buat Anggaran Bulanan
Perhatikan dan perhatikan pengeluaran kita sehari-hari. Sekarang buat anggaran bulanan yang sesuai dengan situasi Anda.
Sebagai referensi, Anda dapat menggunakan prinsip 50-30-20 untuk menyesuaikan distribusi pendapatan. Dengan maksimal 50 persen untuk live post (bulanan), minimal 30 persen untuk registered post dan maksimal 20 persen untuk gaming post (lifestyle).
Khusus dengan akomodasi pos, bedakan mana biaya tetap (fixed) dan mana variabel (not fixed). Hal ini memudahkan untuk mengatur keuangan jika sewaktu-waktu kita perlu melakukan perubahan.
Kami dapat bekerja langsung di halaman pengeluaran variabel. Atau jika keadaan memang membutuhkan penghematan tambahan agar efektif, kita bisa mengurangi pengeluaran terbesar.
3. Mengumpulkan dan Mengelola Uang Darurat
Sebagai manusia, kita belajar dari berbagai pengalaman atau situasi bahwa ketidakamanan adalah suatu kepastian di dunia ini.
Saat kita hidup, situasi tak terduga dapat muncul kapan saja yang dapat memengaruhi situasi keuangan kita. Mungkin hidup kita baik-baik saja sekarang, kita merasa puas. Tapi tidak ada yang bisa memastikan bahwa itu akan tetap seperti itu selamanya. Hal ini seringkali membuat khawatir sebagian orang. Sungguh pertanda baik!
Tapi kekhawatiran itu bisa dibesar-besarkan kecuali seseorang menghadapi masa depan yang tidak pasti. Oleh karena itu, dana darurat adalah bentuk bisnis yang masuk akal yang bisa kita lakukan.
Apalagi jika Anda saat ini adalah pekerja lepas atau freelance dan sudah berkeluarga. Kemudian dana darurat tersebut berupa utang. Karena ini akan membantu memperkuat pikiran Anda di saat-saat kritis yang bisa terjadi kapan saja.
Kita tidak hanya harus mencoba membangunnya, tetapi juga membuat aturan untuk penggunaan dan pengelolaannya. Jangan biarkan dana darurat yang lelah dana bekerja alih-alih melakukan apa yang seharusnya
Misalnya mulai dari aturan tentang siapa yang boleh dan tidak boleh menggunakan dana darurat, kewajiban mengembalikannya saat digunakan, di mana disimpan dan lain-lain.
4. Lakukan Latihan Menyamping Dengan Kemampuan Terbaik Anda
Pekerjaan sampingan atau pekerjaan bisa menjadi jawaban atas kegelisahan yang disebabkan oleh ketidakpastian masa depan, terutama ekonomi.
Kita bisa menambah penghasilan melalui pekerjaan paruh waktu. Kami dapat memenuhi kebutuhan yang berbeda dengan lebih baik dan menghemat lebih banyak.
Sementara inflasi mungkin merupakan salah satu tanggapan terhadap perbaikan kondisi ekonomi, itu bukan satu-satunya. Di sisi lain, ada hal-hal yang harus kita perhatikan karena berkaitan dengan kelangsungan hidup di masa depan.
Seperti kesehatan, keluarga, hubungan, spiritualitas dll. Jadi buatlah seruling samping dengan kemampuan terbaik Anda. Jangan mengorbankan kesehatan Anda atau hal penting lainnya hanya untuk menghasilkan uang.
Terlalu terobsesi dengan uang dalam jangka panjang sebenarnya bisa menjadi tanda bahwa kita terlalu cemas. Padahal, penghasilan tambahan dari pekerjaan paruh waktu akan meningkatkan kualitas hidup kita. Bukan sebaliknya.
Baca juga: Minyak Goreng Langka, Harganya Semakin Ngelunjak
5. Mulailah Memperjelas Impian Yang Ingin Anda Capai
Tips mencegah stres keuangan selanjutnya adalah memperjelas impian yang ingin dicapai. Katanya jika ingin terhindar dari stress, hiduplah seperti air yang mengalir.
Di sisi lain, kita tidak bisa mengendalikan segalanya dalam hidup. Jadi kita harus melepaskan semua yang tidak bisa kita kendalikan. Namun di sisi lain, tanpa pengendalian diri, berarti kita membiarkan segalanya mendikte hidup kita. Termasuk tekanan keuangan. Karena itu, cari tahu impian apa yang ingin Anda capai. Mereka ingin menikah, memiliki rumah, menyekolahkan anaknya di sekolah yang terbaik, pensiun dengan bahagia dan berkecukupan.
Semua hal ini bahkan lebih sulit dicapai tanpa perencanaan yang baik. Banyak orang di usia tua menyesali hal ini.
Cobalah untuk memprioritaskan dan memperkirakan garis waktu yang realistis untuk impian Anda. Mulailah menabung pendapatan untuk investasi dengan tujuan dan prioritas yang jelas. Dengan cara ini kita dapat mengurangi kemungkinan memburuknya tekanan keuangan.
6. Ikuti Gaya Hidup Sehat dan Bayar Premi Asuransi Kesehatan| Financial Stress
Untuk menghindari tekanan keuangan, perlu untuk mempersiapkan kesehatan. Karena kesehatan bisa menjadi salah satu alasan dan aspek yang paling terpengaruh oleh tekanan keuangan.
Situasi akan semakin parah jika kita tidak memiliki jaring pengaman kesehatan.
Mulai sekarang jadikan prioritas untuk mengonsumsi makanan sehat dan multivitamin sesuai kebutuhan. Juga, pastikan Anda dan keluarga Anda terdaftar dengan setidaknya 1 paket kesehatan. Misalnya yang paling dasar adalah BPJS Kesehatan.
Jangan lupa untuk selalu membayar asuransi kesehatan tepat waktu. Jika tidak, fungsi perlindungan tidak aktif. Hindari keterlambatan pembayaran dengan mengaktifkan debit langsung otomatis.
7. Belajar Mengendalikan Emosi Anda| Financial Stress
Sulit bagi kita untuk berpikir jernih ketika kita terlalu cemas. Oleh karena itu, langkah yang harus dilakukan adalah mencoba mengendalikan emosi terlebih dahulu. Jadi, pastikan Anda mempersenjatai diri dengan keterampilan manajemen emosional sebelum tekanan finansial terjadi. Tentu saja, sebelum kita bisa mengendalikannya, kita harus mengenali emosi kita sendiri.
Ada banyak cara yang baik untuk menghindari tekanan finansial dari sudut pandang emosional. Ini termasuk berlatih mindfulness, meditasi, menyerap banyak sumber inspirasi yang membuat kita lebih terbuka terhadap masalah dan perbaikan, berlatih komunikasi yang sehat, dll.
Saat emosi kita stabil, kita menjauhkan diri dari kata putus asa. Meski masalah tidak bisa segera diselesaikan, kita tetap bisa berpikir jernih dan bijak tentang apa yang harus dilakukan saat menghadapi kesulitan keuangan.
Penutup
Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk menghindari stres keuangan. Apa yang sudah Anda coba dan apa yang tidak?
Semoga dengan mengetahui apa itu financial stress, ciri-cirinya dan tips menghindarinya, kita bisa lebih paham bagaimana cara lebih meningkatkan literasi keuangan dan kesehatan mental kita. Jadi ketika kita mulai mengalami gejala financial stress kita dapat tersadar mengenai apa yang harus di perbuat supaya tidak makin memperkeruh kondisi.