Cara Memulai Bisnis Konveksi Peluang Usaha Menjanjikan

Bisnis konveksi adalah istilah untuk menyebut pembuatan pakaian secara masal. Meskipun membuat pakaian secara masal, tetapi industri konveksi termasuk kedalam industri kecil.

Alat produksi yang digunakan umumnya tidak lebih dari 20 mesin jahit atau tidak akan menghasilkan lebih dari 500 potong pakaian per hari. 

Masih banyak orang yang keliru menyebut sebuah usaha jahit rumahan, konveksi, dan garmen. Kebanyakan orang menganggap bahwa sebuah usaha dinamakan konveksi, padahal usaha tersebut adalah garmen. 

Ada 3 jenis usaha jasa pembuatan baju dinilai dari segi produktivitasnya:

  • Penjahit rumahan: memproduksi umumnya 1-5 pakaian.
  • Konveksi: memproduksi pakaian dalam jumlah puluhan sampai 10.000 potong.
  • Garmen: memproduksi pakaian lebih dari 10.000 potong dengan perlengkapan alat yang modern dan struktur pekerja yang lebih jelas.

Bagaiman Mengenai Peluang Bisnis Konveksi?

Karena termasuk sebagai industri rumahan, membuat usaha konveksi bisa dilakukan lebih mudah ketimbang membuat usaha garmen. Berikut ini beberapa alasan mengenai peluang bisnis konveksi.

1. Merupakan Kebutuhan Pokok Manusia

Hal ini dikarenakan sandang ataupun pakaian merupakan kebutuhan dasar manusia, jadi selama masih ada manusia pakaian akan selalu dibutuhkan.

Selain itu, pakaian sendiri mengalami perubahan tren dan fungsi dari hari ke hari. Sekarang ini tidak hanya digunakan untuk melindungi tubuh, bahkan pakaian juga dapat digunakan sebagai atribut identitas.

Kita tahu bahwa dunia fashion Indonesia juga semakin maju. Hal ini dapat dilihat pada berbagai penjualan item fashion seperti baju, pakaian muslim, hingga jilbab yang cenderung mengalami peningkatan.

Dari bayi, anak, hingga dewasa, semuanya membutuhkan item fashion untuk memberikan penampilan terbaik setiap hari. Hal tersebutlah yang menjadikan usaha pakaian/konveksi tidak pernah mati.

2. Tidak Memiliki Resiko Produk Basi

Bisnis ini tidak memiliki resiko pakaian akan basi seperti halnya yang sering terjadi dalam bisnis makanan. Sehingga tidak masalah apabila pakaian ini disimpan dalam waktu yang lama, asalkan disimpan dengan baik.

3. Bisa Memulai Dengan Modal Kecil

Karena target produksi bisnis konveksi terbilang fleksibel, maka biaya modal untuk memulai usaha ini bisa sekecil mungkin. Anda bisa memulai usaha konveksi dengan modal kurang lebih Rp10 juta rupiah.

Usaha konveksi lazimnya juga tidak mempekerjakan karyawan secara tetap, melainkan bisa menggunakan cara kontrak harian. Dengan begitu, Anda tidak perlu mengeluarkan biaya bulanan untuk gaji karyawan.

Sebagai pelaku usaha konveksi Anda juga tidak perlu menyetok bahan terlalu banyak, cukup dengan menyediakan contoh bahan.

Selanjutnya, untuk memulai membuat pakaian, Anda bisa memanfaatkan uang DP dari pemesan. 

4. Tidak Harus Memiliki Skill

Skill utama yang dibutuhkan pada bisnis ini adalah menjahit. Namun untuk memulainya, tidak semua pemilik harus bisa menjahit.

Karena ada dua opsi yang bisa Anda pilih. Pertama, menjahit sendiri produk-produk yang mau dijual. Kedua, menyerahkan tugas menjahit kepada karyawan yang sudah pandai di bidang tersebut.

5. Memiliki Pasar Yang Luas

Tahukan Anda? Bahwa mulai dari bayi, anak, remaja, hingga dewasa semuanya butuh pakaian atau produk konveksi lainnya.

Selain itu kaos juga fleksibel, bisa digunakan berbagai gender, pria dan wanita. Kaos pun bisa digunakan sebagai berbagai atribut, mulai dari seragam, komunitas hingga merchandise.

6. Dekat Dengan Konsumen

Harus diakui bahwa konveksi lebih dikenal oleh konsumen ketimbang garmen. Hal itu karena konveksi biasanya dekat dengan ruang tinggal para pembeli atau pemesan.

Dengar minimum pemesanan yang tidak terlalu banyak, lazimnya 6-12 potong, membuat semakin terjangkau masyarakat semua kalangan.

Di sisi lain, konveksi juga biasanya jauh lebih dipercaya ketimbang penjahit kecil rumahan.

7. Cocok Untuk Pesanan Dengan Agenda Berulang

Beberapa agenda pemesanan yang selalu berulang setiap tahun adalah seperti pembuatan seragam komunitas atau bahkan sekolah, baju karyawan sebuah usaha, baju tour pariwisata, dan baju panitia acara tertentu.

Konsumen dengan situasi tersebut terlalu kecil kuantitasnya untuk industri garmen, tetapi terlalu besar untuk penjahit kecil rumahan. Oleh karena itu, konveksi adalah skala industri yang cocok untuk menanganinya.

Baca juga: Cara Bisnis Klinik Kesehatan, dan Strategi Pemasaranya

Selanjutnya bagaimana cara memulai bisnis konveksi agar sukses? Mara simak ulasan berikut ini.

Tips dan Cara Memulai Bisnis Konveksi

Bisnis konveksi
Mesin jahit di konveksi

Dalam melakukan bisnis apapun, termasuk konveksi tentunya Anda berkeinginan untuk bisa terus berkembang dan mendapatkan banyak untung. Bukankah begitu?

Seperti memulai usaha pada umumnya, terlebih dahulu Anda harus memahami bagaimana alur bisnis konveksi itu berjalan.

Setelah benar-benar memahami mengenai bagaimana bisnis ini berjalan, selanjutnya lakukan langkah dan cara memulai usaha konveksi agar dapat berkembang dengan baik. Sebagai berikut.

1. Persiapkan Modal

Dalam bisnis ini modal yang diperlukan bisa disesuaikan dengan strategi dalam menjalankannya. Ada dua strategi yang bisa digunakan yakni ready stock, dan pre order. Bagi seorang perintis, maka pre order merupakan pilihan yang tepat. Karena modal yang dikeluarkan terhitung kecil.

Adapun modal yang biasanya digunakan adalah untuk kegiatan produksi, dan promosi. Tidak perlu terlalu besar, karena usaha ini tidak seperti garmen yang mengharuskan memiliki banyak karyawan.

2. Memilih Jenis Produk

Untuk konveksi yang baru akan memulai bisnis, harus terlebih dahulu menentukan jenis produk apa yang akan di produksi.

Setelah memahami berbagai produk yang bisa dihasilkan oleh usaha konveksi, kemudian Anda bisa mengkhususkan untuk memproduksi.

Semisal pakaian perempuan, laki-laki, anak-anak, gaya formal, gaya casual, dan lain-lain. Selanjutnya perhatikan juga mengenai keperluan dari produk kamu tersebut.

Apakah itu untuk keperluan perayaan, formal, seragam ataupun untuk media kampanye. Dengan menentukan hal-hal berikut, Anda akan mendapat kemudahan menentukan branding serta strategi pemasaran yang tepat ke depannya.

3. Menentukan Supplier

Sebagai pengusaha wajib mencari supplier. Jangan malas untuk mencari, tidak masalah untuk menggandeng supplier baru agar sama-sama merintis dan bisa mendapatkan harga murah. Kalau perlu cari yang dekat lokasinya agar meminimalisir pengeluaran ongkos.

4. Menentukan Harga

Hal yang perlu diperhatikan juga adalah mengenai harga jual, dalam hal ini ada baiknya Anda melakukan riset terlebih dahulu. Tentukan target pasar Anda, perhatikan juga daya beli masyarakat sekitar, berapa kisaran harga yang masuk dalam kantong mereka? Jangan lupa juga untuk memperhatikan berapa harga yang beredar di luar sana apabila ingin memperluas pasar. Karena jika harganya bersaing, maka pembeli akan berdatangan.

5. Membuat Produk Dengan Kualitas Terbaik

Anda perlu perhatikan juga bagaimana kualitas barang yang diproduksi. Bila sedari awal sudah menyediakan harga murah, maka bukan berarti kualitas barangnya murahan.

Karena sekarang ini sudah terbukti bahwa murah juga bisa berkualitas. Sehingga jangan karena alasan ingin memberikan harga murah, kemudian mengabaikan kualitasnya. Tetap jaga kualitas sebaik mungkin agar konsumen tidak kapok.

6. Membangun Branding

Melakukan kegiatan branding adalah hal penting dalam berbisnis, apalagi untuk memulai bisnis konveksi. Contohnya memanfaatkan media sosial dengan membuat konten semenarik mungkin, membuat promosi atau kalau perlu melakukan kerja sama dengan perusahaan lain.

7. Mengamati Trend Pasar Bisnis Konveksi

Jangan sampai produk yang anda hasilkan itu ketinggalan zaman dan tidak menarik minat pelanggan. Sebagai bisnis yang bergerak dalam urusan pakaian mengikuti tren adalah sebuah keharusan.

Sebagai seorang pengusaha konveksi jangan sampai tidak mengetahui tren apa yang sedang ada di masyarakat. Tentukan apa kira-kira yang sedang disukai oleh pelanggan, tentunya dengan selalu mengikuti tren yang ada.

8. Mengatur Lahan Seoptimal Mungkin

Bisnis konveksi merupakan bisnis yang bisa dirintis dari skala kecil, sehingga tidak perlu mengeluarkan modal yang terlalu besar.

Untuk awal memulai bisnis konveksi ini ada baiknya untuk memanfaatkan lahan yang kecil dulu dengan sebaik mungkin, jika pintar dalam mengatur maka tidak terlalu membutuhkan lahan yang besar.

9. Mengatur Keuangan Bisnis Konveksi

Adalah sebuah keharusan untuk memanage keuangan dengan cara mencatat secara detail semua kegiatannya.

Untuk mempermudah anda dalam melakukan pembukuan dalam bisnis Anda bila perlu anda bisa memakai software akutansi yang sudah banyak tersedia sekarang ini.

10. Rekrut Karyawan Bisnis Konveksi

Perekrutan karyawan yang benar tentu akan menaikkan angka produksi secara signifikan dibandingkan dengan mengerjakan semuanya sendiri. Jumlahnya juga harus tepat sesuaikan dengan jumlah produksi.

Anda juga harus cermat dalam merekrut karyawan. Cari karyawan yang memiliki keterampilan serta etos kerja dan attitude yang baik tentunya.

11. Kontrol Pekerjaan Bisnis Konveksi

Perhatikanlah semua orang yang bekerja pada Anda dan pastikan bahwa mereka bekerja dengan optimal dan sesuai job desknya masing-masing. Tentunya secara manusiawi yah. Hehe…

12. Packaging dan Label Bisnis Konveksi

Bagian ini juga jangan sampai terlewat. Pasalnya, label dan packaging yang menarik bisa menjadi nilai tambah bagi produk konveksi Anda.

13. Siapkan Strategi Marketing Bisnis Konveksi

Pemasaran yang baik tentu akan menghasilkan bisnis yang sukses. Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan sebagai pengusaha konveksi, misalnya seperti penjualan Business to Business (B2B) atau menjual produk kepada pihak bisnis lain. Bisa juga dengan Business to Customer (B2C) atau menjual produk secara langsung ke konsumen.

Baca juga: Lengkap! Cara Memulai Bisnis Apotek Omset Menjanjikan

Penutup

Itulah tadi ulasan mengenai tips dan cara memulai bisnis konveksi yang bisa dilakukan agar usaha konveksi semakin sukses.

Selamat mencoba, dan jangan lupa sebarkan.