Bisnis Mixue menjadi bisnis franchise f&b paling populer saat ini. Mixue sangat viral di medsos, karena itu pelanggan berdatangan serta franchise_nya pun berkembang pesat. Sampai-sampai disudut jalan tiap daerah ada es krim Mixue.
Sekarang ini siapa coba muda-mudi yang tidak mengenal Mixue?
Kedai es krim mixue yang berasal dari Tiongkok ini mempunyai 10 ribu outlet di seluruh dunia lho. Dimana ini menjadi yang pertama dan masuk 5 besar dunia. Bahkan diyakini 3 sampai 5 tahun kemudian akan menggusur Mac Donald. Sebuah prestasi yang bombastis!.
Harga jual mixue ini masih sangat ramah dikantong. Ini kemudian menjadi pertanyaan, bagaimana dapat menjual dengan harga ramah dikantong seperti itu? Dan kenapa bisa berkembang begitu cepatnya?
Hal ini kemudian menarik untuk kita telusuri dan pelajari mengenai strategi apa yang dipakai bisnis Mixue ini? Mungkin strategi tersebut bisa menjadi salah satu rujukan untuk pengembangan bisnis kita sendiri.
Baca juga: Cara Sukses Trading Forex Indonesia 2023
Sebelum membahas strategi nya, yuk terlebih dahulu mengenal sejarah dari bisnis mixue ini.
Mengenai Sejarah Bisnis Mixue

Pendiri Mixue ini adalah Zhang Hongchao, awalnya menggunakan nama Mixue Ice Cream & Tea pada tahun 1997. Pada saat itu Zang Hongchao sedang menyelesaikan studinya sambil bekerja kepada penjual es serut. Kemudian selang dari pekerjaan tersebut, dia nekad membuat bisnis sendiri dengan meminjam uang pada neneknya 4000 yuan jika dirupiahkan sebesar 7-8 juta.
Kemudian ia memulai menjual dengan harga murah di tahun 2000, adapun strategi yang dipakai sangat sederhana. Yaitu menjual es serutnya dibawah harga rata-rata pasaran.
Setelah 7 tahun berlalu, Zhang Hongchao menyadari bahwa strategi ini tidak bisa mendapat untung yang banyak. Kemudian ia memutuskan untuk berekspansi yakni dengan franchise.
Setelah satu bulan, 27 outlet Mixue sudah tersebar di negri Tiongkok itu. Lalu disinilah titik balik perubahan cara berbisnisnya. Mulai sedari bisnis f&b sampai jadi supply chain company.
Mindset Bisnis Zhang Hongchao Mulai Berkembang
Kalau kita mulai menilai-nilai, Bisnis Mixue populer karena es krim yang lezat namun dibandrol murah bukan? Tapi kontrasnya adalah jika terus seperti itu maka keuntungan yang didapat pastilah kecil.
Karena tidak mau menaikan harga, maka mereka pasti mengurangi cost supaya dapat meningkatkan keuntungan kan?
Namun, yang menggetkannya adalah mereka tidak mau juga mengurangi cost karena nanti akan merubah cita rasa serta kualitasnnya.
Ternyata mereka memakai rumus Economic of Scale. Yakni, jika orderan yang mereka dapat sangatlah banyak maka modal yang akan dikeluarkan pun semakin murah.
Melakukan Penggalangan Dana
Mixue telah mengajukan penawaran pada SZSE Shezhen Stock Exchange (SZSE) pada tahun lalu. Dimana hal ini sedang di tahap konseling dengan advisor, akan tetapi Mixue berencana melantai di SZSE pada tahun 2023 ini.
Ada kabar yang lebih mencengangkan lagi, bahwa terdengar MIxue akan IPO pada target dana fresh yaitu 6,5 miliar Yuan jika dirupiahkan menjadi Rp 14,3 triliun. Dengan maksud untuk meningkatkan likuiditas katanya.
Baca juga: Metode Menabung Orang jepang, Begini Caranya
Model Bisnis Mixue
Dari perjalanannya tersebut, bisa kita simpulkan adalah DNA Mixue yaitu es krim enak dengan bandrol murah meriah.
Kemudian mengenai pertanyaan bagaimana Bisnis Mixue ini berkembang sangat pesat walaupun dengan DNA yang seperti itu?
Mari kita ulas pertanyaan tersebut, pertama kita mulai dari penilaian produk serta dimulai dari menilik laporan keuangannya. Agar lebih jelas. Yuk kita tilik sebagai berikut.
Laporan Keuangan Maret Sampai Juni 2022 Bisnis Mixue
Penghasilan yang didapat (revenue) dari Maret hingga Juni 2022 yakni asalnya dari ingredients mencapai 72,16 persen itu yang terbesar. Lalu pendapatan terbesar kedua adalah dari packaging mencapai 15,55 persen.Adapun pendapatan yang lain berkisar 0,56 persen.
Adapun gaji karyawan hanya sebesar 4 persen dari total pengeluarannya saja.
Kenapa bisa begitu?
Oleh karena itulah Mixue dikategorikan menjadi supply chain company bukan perusahaan f&b.
Produk Es Krim dengan Strategi Ekstrim Yakni Modal Rendah Dengan Harga Sangat Murah.
Bisnis Mixue lebih dulu membuka tokonya di Vietnam, kemudian sukses lah di sana. Karena works di vietnam kemudian tahun 2020 mendatangi Indonesia. Sebab sudah menjadi pengetahuan umun jika sukses di vietnam dapat dipastikan bisa works juga di Tanah Air.
Cabang pertamanya berada di Cihampelas, Bandung. Kemudian setelahnya pada akhir maret 2022 sudah membuka 317 cabang lain.
Lalu bagaimana prosesnya? Yuk mari kita bahas.
Price Mixue di Indonesia berkisar Rp 20 ribu. Apakah ini menguntungkan? Tentunya tidak jika Mixue ini menjualnya sendiri. Maka dari itu ia memilih untuk menjual bahan serta mesinnya saja. Dengan jalan franchisee.
Simple bukan main kan model bisnis yang diterapkan mereka?
Itulah sebabnya kenapa Mixue menjalankan model franchise dengan tujuan mencari large volume (jumlah besar), supaya bisa tetap murah harga nya. Ini dimulai dari menguatkan logistiknya.
Dengan begitu, tentunya mereka dapat pembeli baru serta franchisor baru pula. Kemudian seperti yang diawal tadi, yaitu volume makin banyak menjadikan cost sedikit.
Selanjutnya mengenai bagaimana profitability_nya?
Yakni dimulai dari sebuah strategi pemborosan uang dengan memberi harga murah terlebih dahulu, seperti halnya startup pada umumnya.
Nah, kemudian muncul pertanyaan semisal bagaimana jika Mixue menaikan harga jualnya?
Tentunya sangat bisa, namun dipastikan kenaikannya akan secara perlahan dimana para pembeli tidak sadar akan kenaikannya atau terasa sangat umum.
Baca juga: Apple Ingin Memisahkan Diri Dari Segala Produk Google
Mengenai Mengapa Mixue Terasa Franchisee Friendly

Tentang bagaimana Bisnis Mixue dapat meyakinkan banyak franchisee?
Alasannya sangat menakjubkan, dimana mixue tidak menerima pembagian hasil dari para franchisee.
Oleh karena itulah 100 persen keuntungan milik Franchisee. Bagaimana tidak menarik banyak orang.
Mengenai Sistem Franchise Mixue. Adalah sebagai berikut:
- Franchisee harus memanajemen toko sendiri
- Desain dan kontraktor dari pihak Mixue
- Tidak bagi hasil sama sekali
- Kontrak kerja 3 tahun, jika diperpanjang tidak perlu membayar lagi. Cukup dengan membayar management fee saja.
- Ada kenaikan harga sampai Rp 2000 jika ingin menjual lewat online.
- Mixue juga punya peraturan gokil dimana tidak memberlakukan jarak antar outlet yang di bangun. Seandainya kamu melihat 1 outlet mixue lalu 100 meter ada outlet Mixue lagi, itu merupakan hal wajar.
Penutup
Nah itulah ulasan mengenai mixue mendominasi franchise F&B beserta strateginya. Sudah kita ketahui bahwa Mixue tidak hanya sebuah perusahaan kedai es krim murah biasa. Mereka juga perusahaan supply chain.
Semoga bermanfaat dan dapat menjadi referensi kita dalam berbisnis.
Terimakasih sudah berkunjung.